Sapi Terluka Bebas Keliaran di Bengkulu

Sapi Terluka Bebas Keliaran di Bengkulu-Radar Utara / Abdurrahman Wachid-

Soalnya harga jual beli sapi, kondisi kesehatannya adalah hal yang menjadi pertimbangan utama. 

Karena, sapi liar rawan membawa penyakit dan menular saat dicampur dengan hewan ternak yang setiap hari biasa di kandangkan. 

Bambang, salah satu toke sapi yang ada di Kecamatan Armajaya, mengungkapkan bahwa belajar dari pengalamannya, dia pernah rugi lantaran beberapa sapi ternak miliknya tiba-tiba mati, setelah datangnya sapi baru yang diduga membawa penyakit.

BACA JUGA:Letuskan Senjata ke Udara, Sapi Simental Dibantai, Kawanan Curnak Lukai Pemilik Ternak

BACA JUGA:Sapi Warga Bumi Harjo Melahirkan Anak Jantan Kembar, Apakah Wajar?

"Dulu pernah, mas. Setelah ada sapi baru, kayaknya dari sapi liar, dua ekor sapiku mati semua," ujar Bambang. 

Setelah ditelusuri asal usul sapi itu, menurut Bambang, bahwa sapi yang baru datang di kandangnya itu adalah sapi yang sebelumnya dilepas liarkan.

"Pas kami telusuri, nian. Sapi liar,"sambungnya.

Atas hal itu, seluruh toke sapi benar-benar selektif pada saat membeli ternak sapi ini. 

Jika memang asalnya dari sapi liar, mereka ada perlakuan khusus saat hendak membelinya, terutama harganya dibawah harga standar sapi kandang.

BACA JUGA:Populasinya Ternak Sapi di Mukomuko 32.000 Ekor

BACA JUGA:Ini Dia Efek Samping Jika Mengkonsumsi Daging Sapi Secara Berlebihan

"Setelah kejadian itu, kami selektif sekarang, terutama soal harga," tuntasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan