Menakar Kunci Sukses Swasembada Pangan

Salah satu fondasi utama dalam mendukung produktivitas petani di seluruh Indonesia. Pemerintah juga telah menyederhanakan mekanisme distribusi pupuk. Kini, PT Pupuk Indonesia langsung mendistribusikan pupuk ke kelompok tani atau pengecer, meminimalkan ham-ANTARA FOTO-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menyampaikan kabar positif terkait terpenuhinya empat komponen utama pendukung peningkatan produksi padi dan jagung.
Komponen tersebut mencakup ketersediaan benih unggul, anggaran normalisasi irigasi, pupuk subsidi, dan penyerapan gabah oleh Bulog.
Namun, di balik optimisme tersebut, tantangan besar tetap membayangi, khususnya terkait peran Bulog dalam menyerap gabah sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Dalam rapat koordinasi Kemenko Bidang Pangan yang digelar di Aula Teuku Rizal Nordin, Kota Medan, Sumatera Utara, Mas Dar menekankan pentingnya pendekatan kolektif untuk memastikan target tersebut tercapai.
BACA JUGA:Mengulas Sejarah Kejayaan Swasembada Pangan Indonesia, Pengekspor Beras Terbesar di Dunia
BACA JUGA:Dukung Swasembada Pangan, Bengkulu Utara Ditarget Tanam Jagung 6.000 Hektar
"Yang keempat, yang paling krusial adalah bagaimana Presiden Prabowo sudah memutuskan HPP. Berdasarkan pantauan kami setiap hari dan laporan dari sejumlah daerah, termasuk dari Sumatera Utara, untuk harga pembelian HPP padi masih banyak yang di bawah HPP. Tentu saja ada banyak faktor, karena itu kami mengusulkan untuk serapan beras dan jagung di bulan-bulan ini dilakukan dengan cara keroyokan," ujar Mas Dar dengan penuh semangat.
Fondasi yang Kian Kokoh
Salah satu kabar baik yang disampaikan oleh Wamentan adalah lonjakan signifikan dalam ketersediaan pupuk subsidi, dari sebelumnya 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton.
Hal ini diyakini akan menjadi salah satu fondasi utama dalam mendukung produktivitas petani di seluruh Indonesia. Pemerintah juga telah menyederhanakan mekanisme distribusi pupuk. Kini, PT Pupuk Indonesia langsung mendistribusikan pupuk ke kelompok tani atau pengecer, meminimalkan hambatan birokrasi yang sebelumnya kerap memperlambat proses.
BACA JUGA:Wujudkan Swasembada Pangan, Butuh Sinergi Lintas Sektor, Disbun Siap Lahan Padi Gogo
BACA JUGA:Program Astacita Swasembada Pangan di Bengkulu Utara, Petani Turut Beri Tanggapan
"Kami ingin sampaikan bahwa biasanya daftar penerima pupuk subsidi baru kita berikan bulan April karena proses mengular. Berkat arahan Bapak Presiden dan juga Pak Menko, daftar itu sudah kita serahkan di bulan Desember, sehingga Bulan Januari bisa langsung ditebus," jelas Mas Dar.
Selain pupuk, irigasi menjadi fokus penting lainnya. Pemerintah pusat telah menunjukkan komitmennya untuk mempercepat pembangunan dan normalisasi irigasi di daerah-daerah.
Wamentan mengimbau pemerintah daerah untuk segera mengajukan usulan terkait irigasi agar dapat direalisasikan lebih cepat.