Mengulik 5 Dampak Buruk Ketika Terlalu Sering Makan Kol Goreng untuk Kesehatan

kol goreng-mentengfarma.com-
Seperti yang dilansir dari detikHealth, ahli gizi olahraga dan kebugaran Mochammad Rizal dari Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA) menjelaskan bahwa lemak trans yang muncul selama proses menggoreng dengan minyak yang terlalu panas mampu meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL).
Di mana kadar kolesterol jahat yang tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
4. Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis
BACA JUGA:Inilah Dampak Negatif dari Dunning-Kruger, Saat Orang Tidak Kompeten Cenderung Merasa Lebih Cerdas
BACA JUGA:Jangan di Anggap Sepele ! Ini Dampak Buruk Parkir Mobil Tanpa Meluruskan Setir
Sejatinya kol memiliki sifat antioksidan dan anti inflamasi yang bisa membantu mencegah penyakit jantung, stroke, diabetes, dan jenis kanker tertentu.
Tapi, hal sebaliknya justru terjadi pada kol goreng.
Walaupun kol goreng mungkin menggoda, mengkonsumsinya dalam jumlah banyak atau terlalu sering dapat berdampak negatif pada kesehatan. Lantas apa alasannya?
Yang pertama, pedagang ayam goreng atau pecel lele umumnya memakai minyak yang sama berulang kali untuk menggoreng kol.
BACA JUGA:Blusukan ke Sekolah, Polsek Ketahun Penyuluhan Tentang Dampak Perundungan Hingga Judol
BACA JUGA:Ternyata Ini 6 Dampak Silent Treatment yang Bisa Merusak Keharmonisan Hubungan Percintaan
Selain itu, hasil studi dalam jurnal Food Chemistry (2016) menemukan bahwa setiap kali minyak digunakan kembali untuk menggoreng, kandungan lemak transnya meningkat.
Kemudian kedua, lemak trans dalam makanan yang dimasak dengan teknik deep-fry, seperti kol goreng, sanggup merangsang peradangan dalam tubuh.
Merangkum dari Healthline, peradangan yang berlebihan dianggap sebagai penyebab utama banyak penyakit kronis, seperti penyakit jantung, sindrom metabolik, diabetes, radang sendi, dan tipe kanker tertentu.
5. Bisa Bikin Wajah Berjerawat dan Penuaan Dini