Pagar Laut, Cerita Lama : Dahlan Iskan Sempat Marah, Singgung Prabowo

Reporter: Benny Siswanto |

Editor: Ependi |

Sabtu , 25 Jan 2025 - 21:11

Pagar Laut, Cerita Lama : Dahlan Iskan Sempat Marah, Singgung Prabowo -ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga -

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Heboh pagar laut di Tangerang yang belakangan terbukti sudah diterbitkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) oleh ATR BPN di kawasan yang sebelumnya adalah laut, memunculkan ulasan-ulasan menarik.

Bukan hanya pertanyaan apa tujuan pagar laut di Tangerang? sampai dengan kabar dibatalkannya SHGB yang sudah terbit di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi ?.

Dahlan Iskan, menceritakan pengalamannya di kawasan ini. Nampaknya, cerita itu ketika dirinya menjabat Dirut PLN. Dia naik pitam alias marah, lantaran proyek transmisi dari Teluk Naga ke Tangerang yang tak kunjung dibangun, saat itu. Empat belas tahunan yang lalu.

Tidak sebatas marah. Dalam ceritanya, DI, akronim nama Dahlan Iskan, ternyata memiliki kemiripan dengan Presiden Prabowo Subianto. Apa itu? solutif!

Sebagai wartawan senior, Dahlan Iskan, nampaknya cukup gatal, jika tidak mencurahkan hal yang menurutnya penting, lewat tulisan-tulisan hariannya yang menginspirasi dan memotivasi. Tak tertutup kemungkinan juga menjadi objek investigasi tersebut.

Khas essay tulisannya yang berjudul "PIK Rahasia", wartawan kawakan sekaligus mantan Menteri BUMN yang pernah digadang-gadang jadi calon Presiden ini, mengungkap kemarahannya belasan tahun silam. Kemungkinan lokasinya yang kini di kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

Dahlan Iskan mencerita, saat itu ia memilih menjujug langsung ke daerah dekat pantai utara Tangerang. Tidak lain, persoalan yang menurutnya tidak sampai harus dirinya yang turun, tapi karena saking lambatnya proyek, ditinjaulah proyek transmisi dari Teluk Naga ke Tangerang yang tak kunjung dibangun.

Versinya, tanpa transmisi itu, investasi triliun rupiah di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Naga justru akan sia-sia saja.

Urgensi proyeks transmisi itu menjadi-jadi, lantaran dihadapkan dengan krisis listrik di kawasan Tangerang yang merupakan kawasan industri besar, tapi listriknya justru byar-pet luar biasa. Pengusaha pun ngeluh berat.

Tanpa babibu, Dahlan yang lazimnya menyebut jabatan publiknya dengan istilah "saat jadi sesuatu" itu, langsung saja memanggil kepala proyek transmisi. Nah dari sinilah, nampak adanya kesamaan sikap seorang Dahlan Iskan dan Prabowo Subianto yang kini menjadi Presiden RI ke-7.

pagar laut, cerita lama : dahlan iskan sempat marah, singgung prabowo                             radarutara.bacakoran.co - heboh pagar laut di tangerang yang belakangan terbukti sudah diterbitkan sertifikat hak guna bangunan (shgb) oleh atr bpn di kawasan yang sebelumnya adalah laut, memunculkan ulasan-ulasan menarik. 
bukan hanya pertanyaan apa tujuan pagar laut di tangerang? sampai dengan kabar dibatalkannya shgb yang sudah terbit di era presiden joko widodo atau jokowi ?.
dahlan iskan, menceritakan pengalamannya di kawasan ini. nampaknya, cerita itu ketika dirinya menjabat dirut pln. dia naik pitam alias marah, lantaran proyek transmisi dari teluk naga ke tangerang yang tak kunjung dibangun, saat itu. empat belas tahunan yang lalu. 
tidak sebatas marah. dalam ceritanya, di, akronim nama dahlan iskan, ternyata memiliki kemiripan dengan presiden prabowo subianto. apa itu? solutif!
baca juga:100 hari pemerintahan prabowo, stueb desak matikan pltu batubara
baca juga:prabowo minta pemda pangkas 50 persen anggaran perjalanan dinas
sebagai wartawan senior, dahlan iskan, nampaknya cukup gatal, jika tidak mencurahkan hal yang menurutnya penting, lewat tulisan-tulisan hariannya yang menginspirasi dan memotivasi. tak tertutup kemungkinan juga menjadi objek investigasi tersebut. 
khas essay tulisannya yang berjudul "pik rahasia", wartawan kawakan sekaligus mantan menteri bumn yang pernah digadang-gadang jadi calon presiden ini, mengungkap kemarahannya belasan tahun silam. kemungkinan lokasinya yang kini di kawasan proyek strategis nasional (psn) pantai indah kapuk (pik) 2. 
dahlan iskan mencerita, saat itu ia memilih menjujug langsung ke daerah dekat pantai utara tangerang. tidak lain, persoalan yang menurutnya tidak sampai harus dirinya yang turun, tapi karena saking lambatnya proyek, ditinjaulah proyek transmisi dari teluk naga ke tangerang yang tak kunjung dibangun. 
versinya, tanpa transmisi itu, investasi triliun rupiah di pembangkit listrik tenaga uap (pltu) teluk naga justru akan sia-sia saja. 
baca juga:arie-sumarno bakal dilantik langsung oleh presiden prabowo di istana negara
baca juga:umkm didorong naik kelas di era presiden prabowo
urgensi proyeks transmisi itu menjadi-jadi, lantaran dihadapkan dengan krisis listrik di kawasan tangerang yang merupakan kawasan industri besar, tapi listriknya justru byar-pet luar biasa. pengusaha pun ngeluh berat.
tanpa babibu, dahlan yang lazimnya menyebut jabatan publiknya dengan istilah "saat jadi sesuatu" itu, langsung saja memanggil kepala proyek transmisi. nah dari sinilah, nampak adanya kesamaan sikap seorang dahlan iskan dan prabowo subianto yang kini menjadi presiden ri ke-7. 
dahlan mencerita, tidak lagi marah-marah. toh juga percuma, ungkapnya. dia memilih memberikan kabar gembira kepada kepala proyek yang tak disebutnya. 
apa kabar gembira itu? dahlan lantas memberikan iming-iming hadiah gede. satu unit kendaraan roda empat buka bungkus alias baru, jika mampu menyelesaikan proyek yang kunjung rampung. 
baca juga:anggaran 70 triliun, program makan bergizi presiden prabowo bakal libatkan bumdes
baca juga:dukung program presiden prabowo tingkatkan gizi balita, pemdes tebing kaning bagikan bubur dan susu kotak
"kalau anda bisa menyelesaikan proyek ini, anda akan saya beri mobil baru...," beber dahlan iskan yang dijadikan kutipan dalam tulisannya sendiri di disway. jangan khawatir, uang membeli mobil baru itu diterang dahlan iskan dirogoh dari koceknya sendiri. bukan duit negara. dia sadar betul, tidak mungkin memberikan semangat semacam itu dari uang pln.
maka dahlan pun, mengaku turut melempar kekagumannya pada sosok prabowo, yang dibilangnya cukup sering menggunakan uang pribadi untuk menyemangati anak buahnya. 
layaknya yang ia lakukan. membelikan satu unit mobil, baginya seperti butiran debu, kalau membanding keuntungan, jika  proyek selesai. hitung-hitungannya, proyek transmisi di kawasan pagar laut, bisa membawa untung rp 2 triliunan saban tahunnya. walau pun, motivasi membelikan mobil baru itu, nyatanya tak sesuai ekspektasi.
"hadiah itu rupanya kurang besar. proyek tetap tidak bisa berjalan," ungkapnya, menyesalkan, lewat tulisan. 
baca juga:prabowo: kepala daerah dipilih dprd, pengamat politik bengkulu turut berikan respon
baca juga:dukung program astacita prabowo, dinas ketahanan pangan siapkan bibit cabe gratis
makin dibeberlah alasan-alasan oleh dahlan iskan. utamanya, rekam jejak cerita pilu, praktik pembangunan dengan pendekatan skema penggusuran yang paling sering dilakukan pemerintah.
walaupun, secara tersirat, dahlan menilai ada langkah-langkah solutif yang bisa ditempuh otoritas, ketika memang harus memilih relokasi sebagai cara akhir, lantaran sebuah rencana pembangunan. 
begitu berdialog, dahlan mengungkap,  awalnya kesal, justru berbalik menjadi terharu, usai mendengar cerita petani-petani yang enggan direlokasi untuk lahan laluan transmisi listrik. 
petani-petani itu, sebenarnya sudah 3 kali menjadi korban penggusuran. korban pembangunan. awalnya, terang dia, areal sawah tempat bertinggal mereka di sekitaran dekat kebayoran baru. kena gusur. pindah ke kawasan condet. masih menjumpa sawah, lebih murah. 
baca juga:ini 4 arah program transmigrasi era prabowo
baca juga:prabowo tampakkan ketegasannya, ini penyebab asn dipecat secara tidak hormat
setelah kawasan condet pun berkembang. kena gusur lagi. pindahlah para petani itu di dekat pantai utara tangerang yang kemungkinan kini menjadi plot psn pik 2. merasakan kesulitan yang dihadapi sudah 3 kali, petani pun bertekad tak mau lagi digusur. 
"beberapa tanah yang akan dilewati transmisi tidak bisa dibebaskan. tanah itu milik beberapa petani setempat. bukan pln tidak punya uang. namun pln tidak boleh melanggar peraturan," ia membeber kasuistik yang harus dihadapi pln saat itu.
dia menjelaskan, ada peraturan pemerintah yang menegasi rupiah-rupiah yang diperbolehkan untuk diamini pln, ketika melakukan opsi pembebasan lahan. persoalannya : patokan itu jauh di bawah harga yang dimau petani!
kalau pun, pln membeli dengan harga yang dimau petani, otomatis perusahaan pelat merah itu yang tentunya kepalanya, akan dianggap korupsi. sekalipun, hitung-hitungannya menguntungkan negara. 
baca juga:100 hari pemerintahan prabowo, stueb desak matikan pltu batubara
baca juga:prabowo minta pemda pangkas 50 persen anggaran perjalanan dinas
prinsip kehati-hatian, dipadu dengan sejarah kelam sejawat jajarannya lantaran sebuah kebijakan yang mirip dengan proyek transmisi di kawasan pagar laut, kemungkinan, menjadi catatan kelam. 
kasusnya serupa! pln saat membangun transmisi di klaten, jawa tengah (jateng), kepala pln setempat, kata dahlan, akhirnya berujung bui. padahal sudah hati-hati : minta persetujuan muspida (bupati, kapolres, kejari dan dandim). dirapatkan kemudian disetujui. 
nyatanya, beberapa tahun lalu, ketika semua pejabat sudah berganti. kepala pln setempat, justru menjadi tersangka dugaan korupsi. pemicunya apa? tidak lain adalah soal uang ganti rugi yang sudah di rapat dan disetujui elit di daerah tadi. 
"dijatuhi hukuman 4 tahun-sekitar itu. kami semua sedih," ungkapnya, prihatin. 
baca juga:arie-sumarno bakal dilantik langsung oleh presiden prabowo di istana negara
baca juga:umkm didorong naik kelas di era presiden prabowo
dahlan iskan pun menarasikan, pentingnya kreativitas berpikir serta menerjemahkan aturan khususnya di tataran pengambil kebijakan. 
seperti yang dihadapi pln yang kesulitan membangun transmisi kala itu. dahlan menceritakan, akhirnya pln urung melakukan pembebasan lahan untuk transmisi. 
pln, kata dia, lebih memilih membeli tanah di dekat lokasi tersebut. bukan untuk transmisi. melainkan untuk membangun gudang. opsi ini dipilih, karena pln bisa membeli dan membayar tanah dengan harga pasar. dengan begitu, pembelian tanah pun, tidak sampai ada aturan yang dilanggar. 
kabar baiknya, transmisi dibelokkan sedikit ke "tanah gudang" pln yang sudah dibeli tadi. proyek pun berjalan. selesai. triliunan rupiah, bisa diselamatkan. 
keluhan byar pet di tangerang pun, bisa lebih terang benderang. persoalan teraratasi. (**)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi RADAR UTARA, 26 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan