Mebludak, RSKJ Soeprapto Perpanjang Jam Layanan

BENGKULU RU - Sejak beberapa hari terakhir, Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) Soeprapto Bengkulu memperpanjang jam layanan hingga pukul 22.00 WIB.

Perpanjangan jam layanan atau operasional tersebut, lantaran membludaknya kepengurusan surat keterangan untuk kebutuhan para calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) se-Provinsi Bengkulu.

Direktur RSKJ Soeprapto Jasmen Silitonga mengatakan, perpanjangan jam layanan merupakan kebijakan yang diambil pihaknya, agar kebutuhan para pemerlu yang didominasi calon PPPK, untuk berbagai surat keterangan bisa dipenuhi.

"Dengan kata lain kebijakan ini sebagai respons kita atas tingginya permintaan layanan," ungkap Jasmen.

BACA JUGA:Perpanjangan Ketiga, Pendaftar PPPK 1.900 orang

BACA JUGA:Tuntut Jadi PPPK Penuh Waktu, Honorer R2 dan R3 yang Dirumahkan Mengaku Diancam

Menurut Jasmen, sampai dengan hari ini pemerlu surat keterangan, khususnya tes kesejatah jiwa sudah mencapai 3.600 orang. Untuk menghindari antrean panjang dan penumpukan peserta, pihaknya menerapkan sistem pengaturan jadwal.

"Diantaranya melalui petugas penghubung di setiap wilayah. Setiap harinya rata-rata kita melayani 400 orang yang mendaftar melalui petugas penghubung," kata Jasmen.

Kemudian, lanjut Jasmen, ditambah sekitar 50 orang yang datang secara langsung. Di RSKJ Soeprapto ini kita menyediakan tiga layanan, yakni sehat jasmani, sehat rohani atau kejiwaan dan bebas narkotika.

"Untuk ketiga surat keterangan ini, biayanya sebesar Rp 520 ribu. Bagi yang hanya ingin surat keterangan kesehatan jiwa saja, Rp 270 ribu," jelas Jasmen.

BACA JUGA:Begini Regulasi Honorer Bisa jadi PPPK Penuh Waktu

BACA JUGA:Dua Kali Diperpanjang, Pendaftar PPPK Tahap II Melejit

Jasmen menambahkan, dalam proses pelayanannya, pihaknya melibatkan empat dokter spesialis kejiwaan untuk memastikan seluruh tahapan pemeriksaan berjalan lancar dan profesional. 

“Kita berupaya memberikan layanan terbaik dengan memastikan seluruh prosedur dilakukan secara efisien, dan tanpa mengurangi kualitas dari pemeriksaan itu sendiri,” tambah Jasmen.