Belajar Saja ke Surabaya di TPA Benoa
Pemulung tengah mengais rejeki dari sampah di jalanan-Radar Utara/Benny Siswanto-
Padahal ketika kesamaan persepsi tentang pentingnya pengendalian sampah untuk keseimbangan alam, pengelolaan sampah justru memiliki potensi ekonomi.
"Maka tiga langkah yang perlu dilakukan saat ini adalah penyamaan persepsi tentang sampah, berlanjut ke pengolahan berbasis rumah tangga dan berikutnya adalah tetap teknologi untuk pengelolaan sampah berkelanjutan," pungkasnya.
BACA JUGA:DLH Mukomuko Minta Warga Tidak Buang Sampah Sembarangan
BACA JUGA:Sampah Tanggung Jawab Siapa? Ini Kata UU No 18 Tahun 2008
Dia menyampaikan, rumus manajemen awal pengolahan sampah adalah 4R yakni Reuse, Reduce, Recycle, Replace. Dari proses yang secara sederhananya adalah memilah sampah yang dapat diurai terlebih dahulu, sebelum membuangnya ke TPA.
"Karena pemanfaatan sampah organik, bisa mendukung pemanfaatan lingkungan yang lebih produktif. Baru sisanya yang anorganik, bisa dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan pemerintah," wejangnya memungkas.
Dikabarkan manajemen pengolahan sampah yang kini dilakukan di TPA Benoa, sudah sukses dilakukan di Negara Singapura. Di Indonesia juga konon, sudah diterapkan pada lebih 12 daerah dengan nama PLTSa. (**)