Diduga Tak Pernah Ngantor, Oknum Parades Ini Jadi Sorotan. Begini Tanggapan Kades dan Camat

Reporter: Sigit haryanto |

Editor: Ependi |

Rabu , 08 Jan 2025 - 21:58

Diduga Tak Pernah Ngantor, Oknum Parades Ini Jadi Sorotan. Begini Tanggapan Kades dan Camat-Istimewa -

diduga tak pernah ngantor, oknum parades ini jadi sorotan. begini tanggapan kades dan camat                            ketrina.radarutara.bacakoran.co - kinerja oknum perangkat desa atau parades di desa kota bani, kecamatan putri hijau, kabupaten bengkulu utara ini, menuai sorotan.
oknum ini dianggap indisipliner alias melanggar disiplin kerja karena diduga, tak pernah masuk kantor.
kondisi ini pun membuat keberadaan oknum parades yang diduga tengah menduduki posisi jabatan kasi sosial di lingkungan pemerintahan desa kota bani tersebut menjadi sorotan masyarakat. 
bahkan, dugaan indisipliner oknum parades di desa kota bani ini, mulai menjadi gunjingan di internal desa yang berpotensi menimbulkan masalah baru di lingkungan pemerintahan desa kota bani.
baca juga:oknum asn, parades dan pps, diminta klarifikasi oleh panwascam mss
baca juga:tingkatkan kapasitas parades lewat pelatihan pelatihan sipades dan siskeudes 
dikonfirmasi radar utara, kades kota bani, warijo, s.ip, membenarkan adanya gonjang ganjing, terkait oknum parades di lingkungan pemerintah desanya yang belakangan ini, disebut-sebut bersikap indisipliner.
"yang bersangkutan sudah sering kami ingatkan, baik secara kekeluargaan maupun kedinasan. 
bahkan, secara kedinasan, surat peringatan (sp) pertama sudah pernah kami sampaikan kepada yang bersangkutan," aku kades, saat dikonfirmasi radar utara rabu, 8 januari 2025.
langkah selanjutnya, kata kades, tindakan persuasif kepada oknum parades yang bersangkutan akan kembali diupayakan. 
namun, apabila dari langkah persuasif yang ditempuh nantinya, oknum parades yang bersangkutan tetap tidak ada itikad untuk memperbaiki sikapnya dalam mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai parades.
baca juga:minta seluruh asn dan parades netral hadapi pilkada serentak 2024
baca juga: pembayaran penghasilan tetap parades terancam molor, ini masalahnya
maka dengan terpaksa, kata kades, pihaknya akan mengambil langkah sesuai aturan yang berlaku.
"nanti akan kita panggil dan tanyakan kembali komitmen yang bersangkutan dalam mengemban tugasnya sebagai parades. 
tapi, jika dari upaya persuasif juga tetap tidak menunjukan perubahan yang lebih baik. 
dengan terpaksa, kami akan mengambil langkah tegas sesuai aturan yang berlaku," tandasnya.
"ya, bisa berupa sp kedua atau pemberian sanksi yang melibatkan pihak berwenang untuk meninjau kinerja parades yang bersangkutan. 
baca juga:jika pns, kades, parades dan bpd terlibat kampanye, laporkan!
baca juga:oknum asn, parades dan pps, diminta klarifikasi oleh panwascam mss
namun besar harapan kami, yang bersangkutan bisa berbenah untuk lebih baik dan menunjukan komitmennya dalam menjalankan kewajiban serta tanggungjawab tugasnya. 
karena apabila kondisi seperti ini terus dibiarkan, selain pelayanan masyarakat yang terganggu, tentu keadaan tersebut juga akan berdampak terhadap semangat teamwork dari rekan-rekan parades lainnya yang selama ini sudah berusaha menjalankan tupoksinya secara optimal," tegasnya.
terpisah, camat putri hijau, ahmadi, s.pd, melalui kasi pemerintahan, gungun gunawan, se, juga mengaku, telah mendapatkan informasi tentang oknum parades di lingkungan pemdes kota bani yang diduga indisipliner tersebut. 
menurut gungun, oknum parades yang bersangkutan, sudah pernah mendapatkan sp pertama oleh pemerintahan desa atas sikapnya itu.
baca juga:minta seluruh asn dan parades netral hadapi pilkada serentak 2024
baca juga: pembayaran penghasilan tetap parades terancam molor, ini masalahnya
"di jaman pemerintahan desa sebelumnya, yang bersangkutan sudah pernah menerima sp (satu). cuma selanjutnya, belum ada tindak lanjut lagi," ujar gungun.
disinggung pasca pemberian sp (satu) atau pembinaan yang dilakukan oleh pemdes, ternyata oknum parades yang bersangkutan tetap tidak merubah sikap untuk menjalankan kewajiban dan tanggungjawab tugasnya. 
ditegaskan gungun, desa dalam hal ini kades, bisa mengeluarkan kembali sp (kedua).
"sesuai ketentuan, seorang kades bisa mengeluarkan sp bagi oknum parades yang dinilai bersikap indisipliner sampai dua kali," imbuhnya.
namun, lanjut gungun, apabila dari dua tahap sp yang dikeluarkan oleh kades oknum parades yang bersangkutan ternyata tetap tidak memiliki niat atau itikad baik untuk memperbaiki hal-hal yang menjadi catatan atau evaluasi oleh desa sebelumnya. maka kata gungun, desa berhak melanjutkan kepada proses pemberhentian terhadap oknum kades yang bersangkutan.
baca juga:oknum asn, parades dan pps, diminta klarifikasi oleh panwascam mss
baca juga:minta seluruh asn dan parades netral hadapi pilkada serentak 2024
"misal parades yang bersangkutan tidak mengindahkan ketentuan sebelumnya, maka desa dalam hal ini kades, berhak memproses surat pemberhentian terhadap oknum parades yang bersangkutan. tapi, dengan catatan seluruh tahapan awal seperti pemberian sp satu hingga sp dua sudah dilakukan oleh desa.
"di sp kedua yang dikeluarkan oleh desa, itu nanti juga akan ada poin catatan atau evaluasi yang harus diperbaiki oleh oknum parades yang bersangkutan. kalau dari poin evaluasi yang sudah tertuang di dalam sp kedua itu tetap tidak dilaksanakan, secara otomatis desa bisa memproses surat pemberhentian terhadap oknum parades yang bersangkutan," demikian gungun.
berdasarkan informasi yang dihimpun radar utara di lapangan. menyebutkan bahwa oknum perangkat desa dengan jabatan kasi itu, sudah menerima surat peringatan pertama atau sp sekitar 2 tahun lalu. 
atau tepatnya, pada masa kepemimpinan kades definitif sebelum pelaksanaan pilkades yang dipimpin oleh kades, warijo saat ini. 
baca juga: pembayaran penghasilan tetap parades terancam molor, ini masalahnya
baca juga:tingkatkan kapasitas parades lewat pelatihan pelatihan sipades dan siskeudes 
sementara itu, akumulasi ketidakhadiran oknum perangkat itu, dikabarnya hanya masuk kantor sehari atau 2 hari, ketika mendapatkan teguran atau peringatan persuasif. 
"pernah ke kantor, kalo ditegur maka dia masuk kantor. paling saat bulan pertama atau kedua setelah ditegur itu, masuk lah ke kantor sehari atau 2 hari dalam sebulan itu. setelah itu, yo ngilang lagi," kata sumber ru di lapangan. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi RADAR UTARA, 9 JANUARI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan