Sistem e-Government Pacu Kualitas Pelayanan di Daerah

Untuk melatani kepentingan masyaramat, pemerintah sedang menyiapkan platform aplikasi e-Gov terpadu yang ditargetkan beroperasi pada Januari 2025.- ANTARA FOTO-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Terobosan demi terobosan untuk pelayanan publik terus digulirkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Sejak 2016, inovasi pelayanan publik yang efisien berbasis digital terus meraih penghargaan dan apresiasi dari dalam maupun luar negeri.

Pernah mendengar inovasi cek pubertas? Maaf, kata ‘pubertas’ itu tidak ada kaitannya dengan pengalaman hormonal seseorang. Melainkan akronim dari ‘cek pupuk bersubsidi secara terbatas’.

Aplikasi yang digagas Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Banyuwangi itu merupakan aplikasi digital yang terkoneksi langsung dengan program Smart Kampung. Aplikasi ini bisa diakses melalui telepon genggam (hand phone/HP).

Beberapa tahun belakangan ini, petani di beberapa daerah mengalami persoalan dalam distribusi pupuk bersubsidi. Oleh karena itu, cek pubertas dibuat untuk memudahkan petani mengetahui dan memantau alokasi pupuk yang dimiliki.

BACA JUGA:Kominfotik Bengkulu Perkuat Kinerja Dukung E-Government

BACA JUGA:Memperkuat Komitmen Energi Hijau

Berapa banyak pupuk yang telah ditebus, dan jumlah sisa kuota yang dimiliki? Selain itu juga dapat menghubungi Kelompok Tani pembuat pupuk alternatif, apabila alokasi pupuknya sudah habis.

“Dengan sistem ini membuat petani memudahkan dalam pemenuhan kebutuhan pupuk, apabila jatah pupuk subsidi miliknya telah habis. Dengan diintegrasikan di Smart Kampung aplikasi yang berisis beragam pelayanan publik, harapan kami ini bisa memudahkan petani untuk melakukan banyak hal cukup dalam satu aplikasi, di Smart Kampung," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Fitur dalam cek pubertas juga membuat partisipasi petani secara langsung dalam fungsi kontrol dan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi, yang sebelumnya hanya ada di Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3).

Lewat aplikasi ini petani bisa mendapatkan informasi lainnya, seperti kelompok-kelompok petani unggulan produsen pupuk alternatif, informasi harga HET dan pilihan pupuk non subsidi. Dengan begitu, petani lokal tidak perlu khawatir jika pupuk subsidi habis, karena ada alternatif solusi penggunaan pupuk organik yang bisa diakses melalui Smart Kampung.

BACA JUGA:Kuota Pupuk Subsidi Untuk Petani di Mukomuko Nambah 351 Ton

BACA JUGA:PNS Penyuluh Golongan Ini Pensiunnya Lebih Cepat, Penggunaan Pupuk Kimia Perlu Diwaspadai

Cek pubertas membuktikan inovasi pelayanan publik melalui digitalisasi atau e-government (e-Gov) tidak sekadar mengakses layanan seperti pendaftaran kependudukan, pengajuan izin usaha, dan layanan administratif lain.

Aplikasi yang dinamakan Smart Kampung itu juga memberikan akses informasi terkini perkembangan di daerah Banyuwangi, mulai dari informasi cuaca, berita terbaru, agenda acara, hingga informasi wisata dan kuliner.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan