Sistem e-Government Pacu Kualitas Pelayanan di Daerah
Untuk melatani kepentingan masyaramat, pemerintah sedang menyiapkan platform aplikasi e-Gov terpadu yang ditargetkan beroperasi pada Januari 2025.- ANTARA FOTO-
Tak pelak, kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam memberikan layanan terbaik pada publik membuahkan hasil. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tahun 2023 masyarakat Bumi Blambangan mencapai 91,50 persen.
Mereka juga setiap tahun meraih penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) untuk inovasi layanan publik digital seperti Smart Kampung dan Mal Pelayanan Publik (MPP).
BACA JUGA:Produsen Padi RI, Bengkulu Urutan Berapa? Juaranya Jawa Timur, Akademisi Soroti Pupuk Kimia
BACA JUGA:Pupuk Kompos Sekam Padi dan Kotoran Ayam Mulai Dimanati Masyarakat
Mengutip buku Satu Dekade Pembangunan Digital Indonesia 2014-2024 yang diterbitkan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI pada 17 Agustus 2024, disebutkan pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai portal layanan publik online untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pelayanan pemerintah.
Seperti yang pernah disampaikan Presiden RI periode 2014--2024 Joko Widodo, pemerintah pusat, provinsi, kabupaten sampai desa semuanya harus terkoneksi secara digital melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Inisiatif e-Government itu mencakup pengembangan sistem administrasi kependudukan berbasis elektronik, layanan perpajakan daring, dan portal layanan publik terpadu. Sistem administrasi kependudukan berbasis elektronik, seperti e-KTP, memungkinkan masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan secara lebih cepat dan efisien.
Layanan perpajakan daring memudahkan wajib pajak dalam melaporkan dan membayar pajak tanpa harus datang ke kantor pajak, sehingga mengurangi birokrasi dan potensi korupsi. Portal layanan publik terpadu menyediakan akses mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan berbagai layanan pemerintah dalam satu platform, meningkatkan transparansi, dan akuntabilitas pelayanan.
BACA JUGA:Masuk Akhir Tahun, Petani Baru Bisa Turun ke Sawah. Tahun Depan Butuh Pupuk Lebih Banyak
BACA JUGA:Jelang Akhir Tahun, 1000 Ton Pupuk di Bengkulu Utara Belum Diserap
Apresiasi dari PBB
Pelbagai upaya tersebut membuat Indonesia mencatatkan prestasi membanggakan dalam UN E-Government Survey 2024, meraih peringkat 64 di antara 193 negara anggota PBB, melompat 13 peringkat dari posisi 77 pada 2022.
UN E-Government Survey 2024 mengangkat tema “Accelerating Digital Transformation for Sustainable Development” yang bertujuan membantu negara-negara anggota mengidentifikasi kekuatan dan tantangan masing-masing dalam implementasi pemerintah digital, khusus pada 2024, juga sudah memasukkan strategi penerapan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Dalam survei itu, Indonesia berhasil mencetak skor 0.7991, yang menempatkan Indonesia, untuk pertama kalinya, dalam kategori Very High E-Government Development Index (VHEGDI). Survei itu menilai kinerja negara berdasarkan tiga dimensi utama. Yakni, Indeks Pelayanan Online (Online Service Index/OSI), Infrastruktur Telekomunikasi (Telecommunication Infrastructure Index/TII), dan Sumber Daya Manusia (Human Capital Index/HCI). Dalam setiap dimensi tersebut, Indonesia menunjukkan kinerja yang cukup baik.
BACA JUGA:1.004 Ton Pupuk Urea Subsidi Telah Disalurkan ke Petani