Jangan Memuji Anak dengan Mengatakan 'Kamu Pintar', Tapi Katakan Kalimat Berikut

Reporter: Ependi |

Editor: Ependi |

Selasa , 31 Dec 2024 - 16:04

Jangan Memuji Anak dengan Mengatakan 'Kamu Pintar', Tapi Katakan Kalimat Berikut-Freepik.com-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Di dunia pendidikan, pujian sering dianggap sebagai cara untuk memberikan dorongan kepada anak-anak agar mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berusaha.

Namun, tahukah Anda bahwa memuji anak dengan kata-kata seperti "kamu pintar" bisa memiliki dampak yang kurang positif dalam jangka panjang?

Para ahli psikologi dan pendidikan mengungkapkan bahwa cara kita memberikan pujian kepada anak dapat memengaruhi pola pikir mereka dan cara mereka menghadapi tantangan.

Sebagai orang tua atau pendidik, penting untuk memahami bagaimana memberi pujian yang lebih konstruktif.

Mengapa “Kamu Pintar” Bisa Berisiko?

Pujian yang berbentuk "kamu pintar" atau "kamu hebat" sering kali ditujukan untuk memberikan penguatan positif kepada anak, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pujian semacam ini dapat memiliki efek samping yang tidak diinginkan.

Dikutip dari berbagai studi psikologi, pujian seperti ini cenderung menumbuhkan pola pikir yang disebut fixed mindset atau pola pikir tetap.

Anak-anak yang dipuji karena kecerdasan mereka cenderung merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna dan takut gagal.

Mereka mulai mengasosiasikan kecerdasan dengan hasil yang mudah, dan begitu mereka menghadapi kesulitan atau kegagalan, mereka bisa merasa bahwa mereka tidak lagi “pintar” atau “hebat”.

Akibatnya, mereka mungkin cenderung menghindari tantangan atau berputus asa ketika dihadapkan pada hal-hal yang sulit.

jangan memuji anak dengan mengatakan 'kamu pintar', tapi katakan kalimat berikut                            radarutara.bacakoran.co - di dunia pendidikan, pujian sering dianggap sebagai cara untuk memberikan dorongan kepada anak-anak agar mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berusaha. 
namun, tahukah anda bahwa memuji anak dengan kata-kata seperti "kamu pintar" bisa memiliki dampak yang kurang positif dalam jangka panjang? 
para ahli psikologi dan pendidikan mengungkapkan bahwa cara kita memberikan pujian kepada anak dapat memengaruhi pola pikir mereka dan cara mereka menghadapi tantangan.
 sebagai orang tua atau pendidik, penting untuk memahami bagaimana memberi pujian yang lebih konstruktif.
baca juga:para orang tua harus tau ! ini waktu terbaik untuk mengkhitan anak laki-laki
baca juga:miris! anak keterbelakangan mental dihamili bapak tiri, bakal lapuk di penjara
mengapa “kamu pintar” bisa berisiko?
pujian yang berbentuk "kamu pintar" atau "kamu hebat" sering kali ditujukan untuk memberikan penguatan positif kepada anak, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pujian semacam ini dapat memiliki efek samping yang tidak diinginkan. 
dikutip dari berbagai studi psikologi, pujian seperti ini cenderung menumbuhkan pola pikir yang disebut fixed mindset atau pola pikir tetap. 
anak-anak yang dipuji karena kecerdasan mereka cenderung merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna dan takut gagal. 
mereka mulai mengasosiasikan kecerdasan dengan hasil yang mudah, dan begitu mereka menghadapi kesulitan atau kegagalan, mereka bisa merasa bahwa mereka tidak lagi “pintar” atau “hebat”. 
baca juga:kenali ciri-ciri ortu keras kepada anak yang perlu diketahui
baca juga:perempuan dan anak berdaya bersama
akibatnya, mereka mungkin cenderung menghindari tantangan atau berputus asa ketika dihadapkan pada hal-hal yang sulit.
apa yang sebaiknya dikatakan?
sebagai gantinya, ahli perkembangan anak menyarankan agar orang tua dan pendidik memberikan pujian yang lebih berfokus pada usaha dan proses belajar anak, bukan hasil atau kecerdasan semata. 
alih-alih berkata, "kamu pintar", cobalah menggunakan kalimat-kalimat berikut yang lebih mendorong perkembangan mental dan emosional anak:
baca juga:libur sekolah, pentingnya pengawasan anak dari orang tua
baca juga:kekerasan seksual terhadap anak tahun 2024 di bengkulu utara, ini detailnya...
1. "mama bangga dengan usaha yang kamu tunjukkan."
pujian ini mengakui usaha dan ketekunan anak. anak akan belajar bahwa proses kerja keras dan dedikasi mereka lebih dihargai daripada hasil instan atau bakat alami.
 ini dapat memperkuat growth mindset, pola pikir berkembang yang menekankan pentingnya usaha dan belajar dari kegagalan.
2. "kamu sudah berusaha dengan sangat baik, terus lanjutkan!"
pujian ini memotivasi anak untuk terus berusaha meski belum mendapatkan hasil yang sempurna. 
baca juga:mulai dari sekarang yuk! inilah beberapa tips mempersiapkan dana pendidikan anak di masa depan
baca juga:8 ide menu makanan simpel yang cocok untuk anak kost
ini membantu mereka melihat bahwa kesuksesan tidak selalu datang dari usaha yang mudah, dan setiap langkah kecil menuju kemajuan adalah hal yang patut diapresiasi.
3. "mama lihat kamu berhasil belajar banyak dari kesalahanmu kemarin."
mengakui bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar mengajarkan anak untuk tidak takut gagal. 
hal ini bisa meningkatkan keberanian mereka untuk mencoba hal baru dan tidak merasa terhalang oleh rasa takut akan kegagalan.
pujian yang berfokus pada usaha dan proses dapat membantu anak mengembangkan pola pikir berkembang (growth mindset) yang sangat bermanfaat dalam menghadapi tantangan kehidupan.
baca juga:anak muda kok sering alami nyeri sendi hingga encok? ternyata ini penyebabnya
baca juga:ini dia deretan manfaat madu bagi anak yang jarang diketahui
 anak yang tumbuh dengan pemahaman bahwa usaha dan kerja keras adalah kunci kesuksesan lebih cenderung untuk memiliki ketahanan mental yang lebih kuat. 
mereka tidak akan cepat menyerah ketika menghadapi kesulitan, dan mereka akan lebih terbuka untuk belajar dari pengalaman mereka, baik itu kegagalan atau keberhasilan.
selain itu, pujian yang berbasis pada usaha membantu anak mengembangkan rasa tanggung jawab atas proses belajar mereka. 
mereka belajar bahwa mereka memiliki kendali atas hasil mereka dan bahwa mereka dapat berkembang dengan terus berusaha dan belajar.
baca juga:para orang tua harus tau ! ini waktu terbaik untuk mengkhitan anak laki-laki
baca juga:miris! anak keterbelakangan mental dihamili bapak tiri, bakal lapuk di penjara
 ini juga dapat mempererat hubungan antara orang tua dan anak, karena anak merasa dihargai bukan hanya untuk kemampuan alami mereka, tetapi juga untuk usaha dan kerja keras mereka.
pujian adalah alat yang kuat untuk membentuk kepercayaan diri dan motivasi anak. 
namun, cara kita memberikan pujian bisa memengaruhi cara berpikir mereka tentang kesuksesan dan kegagalan. 
sebagai orang tua atau pendidik, penting untuk memberikan pujian yang mendorong perkembangan pola pikir yang sehat, seperti pola pikir berkembang (growth mindset). 
baca juga:kenali ciri-ciri ortu keras kepada anak yang perlu diketahui
baca juga:perempuan dan anak berdaya bersama
dengan memuji usaha, ketekunan, dan kemampuan berpikir kritis anak, kita tidak hanya membantu mereka merasa dihargai, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih percaya diri dan gigih. 
jadi, mulai sekarang, berhentilah berkata "kamu pintar," dan gantilah dengan pujian yang lebih berbasis pada usaha dan proses belajar mereka. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 13 APRIL 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan