Ribuan Hektar Sawit Daerah di Bengkulu Ini Penuhi Standar ISPO, Harga Beli Naik?

Pabrik CPO milik PT Agricinal merupakan salah satu sumbu perekonomian sektor perkebunan sawit di Bengkulu-Radar Utara/Benny Siswanto-

BACA JUGA:Sawit Rakyat Rentan Jadi Objek Monopoli Pabrik CPO

BACA JUGA:Harga TBS di PT Agricinal Masih Rp3.000/Kg, Berikut Update Harga Sawit Awal Desember 2024

Kabupaten Lebong

Luas 241

Produksi 81

Kabupaten Kepahiang

Luas 102

Produksi 227

Provinsi Bengkulu

Luas 319.696

Produksi 1.053.614

NB : Luas dalam hektar, Produksi dalam ton

BACA JUGA:Rp 60 Juta/Hektar, Program Replanting Sawit di Bengkulu Utara Dikelola Koperasi

BACA JUGA:Bantuan Pupuk Sawit Gratis Untuk Masyarakat, Berikut Syarat-syaratnya

Persoalan Perkelapasawitan di Indonesia 

Pernah ditulis RU, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHP) Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Prayudi Syamsuri mengatakan, Indonesia perlu mempertahankan dominasi produk unggulan itu lewat sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO), sebagai atribut perdagangan sawit di dunia.

"Sertifikasi ISPO perlu digencarkan lagi sehingga produk CPO Indonesia bisa tetap bersaing di pasar global," ujar Prayudi, disitir dari paparannya saat diskusi dengan tema "Sertifikasi ISPO bagi Pekebun Sawit Swadaya” yang digelar Kamis, 25 Mei  2023.

Menurutnya, ISPO merupakan persyaratan legal bagi pekebun yang bisa menjadi solusi guna memenuhi aturan anti deforestasi Uni Eropa (UE) terhadap produk sawit. 

Sejauh ini, UE sebagai salah satu importir minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari Indonesia telah memberlakukan berbagai aturan ketat terkait deforestasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan