Gen Z Wajib Tau! Inilah 3 Alasan yang Bisa Membuat Anda Dipecat dari Pekerjaan, Apa Saja?

Gen Z Wajib Tau! Inilah 3 Alasan yang Bisa Membuat Anda Dipecat dari Pekerjaan, Apa Saja?-iStockphoto-
Kemudian salah satu keunggulan gen Z adalah keterampilannya dalam menggunakan teknologi digital, namun ini tidak berarti gen Z memiliki keterampilan interpersonal yang kuat dalam lingkungan kerja tradisional.
Dikarenakan tumbuh besar dengan media sosial dan komunikasi berbasis teks memungkinkan banyak karyawan muda yang kesulitan dengan percakapan tatap muka, padahal, hal ini sangat penting dalam lingkungan profesional.
BACA JUGA:Apa Anda Tertarik Pindah? Ternyata Ini Dia Deretan Negara dengan Jam Kerja Terpendek di Dunia!
BACA JUGA:Hati-hati! Pekerja Shift Malam Berpotensi Mendapat Angka Harapan Hidup yang Lebih Rendah
Pasalnya kesenjangan komunikasi inilah yang dapat menimbulkan kesalahpahaman, kesalahan, atau bahkan kesan bahwa para pekerja ini tidak terlibat aktif di kantor, padahal sebenarnya mereka hanya menggunakan metode yang berbeda buntuk berkomunikasi.
Walaupun anggota generasi ini sering dipuji sebagai penduduk asli digital, hal itu tidak selalu berarti keterampilan interpersonal yang kuat dalam lingkungan kerja tradisional.
Karena ada sebuah artikel tahun 2022 dari Harvard Law School menjelaskan bahwa pekerja Gen Z memasuki dunia kerja selama pandemi.
Nyatanya generasi ini memulai karier mereka ketika mengirim teks singkat sesuatu yang sangat mereka sukai dapat diterima alih-alih mengadakan rapat tim.
BACA JUGA:Dari Larangan Berjenggot hingga Pakai Parfum, Inilah Deretan Aturan Kerja Paling Aneh di Dunia
BACA JUGA:Apakah Indonesia Termasuk? Inilah Deretan Negara yang Memiliki Jam Kerja Terpanjang di Dunia
Karena Keterbatasan Ketahanan Mental
Akibat dari keterbatasan dalam ketahanan mental juga menjadi faktor penting dalam masalah ini, alasan paling menentukan mengapa gen Z lebih mudah kehilangan pekerjaan adalah adanya penolakan terhadap budaya kerja tradisional, yang menekankan jam kerja panjang dan keterlibatan dalam pekerjaan seseorang.
Kemudian bagi generasi yang lebih tua, kesuksesan dikaitkan dengan kerja keras dan pengorbanan karier, budaya kerja keras generasi milenial ini terkadang meromantisasi gagasan bekerja malam, lembur akhir pekan, dan hari libur sekalipun.
Dan sebaliknya, gen Z tidak menyukai hal itu. Sebab mereka menginginkan lebih dari sekadar gaji, termasuk keseimbangan hidup antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, atau biasa dikenal dengan istilah work-life balance.
BACA JUGA:Bekerja Jadi Tanpa Beban! 7 Tips Jitu Supaya Menemukan Cara Menikmati Pekerjaan
BACA JUGA:7 Tips Jitu Supaya Aman Bekerja di Depan Komputer Sepanjang Hari, Pegawai Kantoran Wajib Tau!