Benarkah Orang Cerdas Tidak Akan Mengeluhkan 5 Hal Ini? Begini Penjelasannya Menurut Psikologi
Benarkah Orang Cerdas Tidak Akan Mengeluhkan 5 Hal Ini? Begini Penjelasannya Menurut Psikologi-iq-
Faktanya memang tidak ada manusia yang sempurna. Lalu Anda pasti sudah sering mendengar pernyataan tersebut, bukan?
Hal ini tentu bukan suatu yang mudah menerima ketidaksempurnaan dalam diri ini, anda mungkin terbiasa mengeluh soal penampilan fisik yang jauh dari apa yang kamu inginkan.
Hal ini berakibat anda merasa tidak percaya diri dan merasa sulit untuk mencintai diri sendiri, orang cerdas tidak mengeluh tentang ketidaksempurnaan mereka sendiri.
Selain itu, mereka telah belajar untuk melepaskan ekspektasi apa pun tentang kesempurnaan, karena itu adalah standar yang tidak dapat dicapai yang hanya menyebabkan tekanan dan kerusakan pada harga diri mereka.
BACA JUGA:4 Trik yang Bisa Dicoba untuk Melihat Sifat Asli Seseorang
Menurut Psikolog Dr Judith Tutin menguraikan mengapa menjadi sempurna sebenarnya tidak membuat siapa pun lebih bahagia.
Apalagi pada orang yang benar-benar cerdas menerima diri mereka sepenuhnya, yang berarti menerima bahwa mereka memiliki kekurangan, sebab kesempurnaan bukanlah tujuan yang realistis.
Tantangan Tak Terduga
Memang hidup terkadang penuh kejutan, termasuk soal masalah dan tantangan. Kamu pasti paham bahwa hidup tak melulu hanya soal kebahagiaan.
Selain itu, ada pula yang namanya rintangan, kesedihan, dan hal-hal tak enak lainnya yang membuat kita menjadi gemar mengeluh, namun, orang cerdas tidak pernah mengeluh tentang tantangan tak terduga yang menghampiri mereka.
BACA JUGA:Hati-hati! Ini 6 Tanda Orang yang Tidak Bisa Dipercaya
BACA JUGA: Peluang Wisata Hemat: Negara-Negara dengan Kurs Menguntungkan untuk Liburan
Sebab mereka tahu bahwa perjalanan hidup tidaklah mulus, dan mereka menyadari bahwa menghadapi tantangan membantu mereka untuk tumbuh menjadi diri mereka yang paling baik dan autentik.
Nah demikian penjelasan terkait beberapa hal yang tidak akan dikeluhkan oleh orang cerdas menurut psikologi. Lantas bagaimana menurut anda? (*)