Menjaga Optimisme Pertumbuhan Kredit Nasional

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap menyampaikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Rabu (20/11/2024). -ANTARA FOTO/ Dhemas Reviyanto-
Namun, ia juga mengingatkan perbankan untuk tetap waspada terhadap dinamika ekonomi global dan domestik dalam menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) untuk tahun 2025. Tenggat waktu penyampaian RBB jatuh pada akhir November 2024, dengan hasil kinerja yang akan diumumkan pada Desember 2024.
Pertumbuhan Kredit
BACA JUGA:Stimulus Restrukturisasi Kredit Perbankan untuk Penanganan Dampak COVID-19 Resmi Berakhir
BACA JUGA:Kuatkan Stok CPP, BULOG dan BNI Tanda Tangani Akta Kredit Subsidi Bunga dari Kemenkeu
Sebagai informasi, per September 2024, pertumbuhan kredit perbankan tercatat sebesar 10,85% (yoy) mencapai Rp7.579 triliun. Kredit konsumsi menjadi satu-satunya sektor yang menunjukkan akselerasi, naik dari 10,83% (yoy) pada Agustus menjadi 10,88% (yoy). Sementara itu, kredit modal kerja melambat dari 10,75% (yoy) menjadi 10,01%, dan kredit investasi menurun dari 13,08% (yoy) menjadi 12,26%.
Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tumbuh 7,04% (yoy) menjadi Rp8.721 triliun per September 2024, sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (7,01% yoy).
Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) terus membaik, turun menjadi 2,21% pada September 2024, dibandingkan 2,43% pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, rasio kredit dalam risiko atau Loan at Risk (LAR) juga mengalami penurunan signifikan, mencapai 10,11% pada akhir kuartal III-2024, atau turun 196 basis poin (bps) secara tahunan.
BACA JUGA: Para Pebisnis Wajib Punya! Ini 5 Keuntungan Pakai Kartu Kredit Bagi Pebisnis
BACA JUGA:Kenapa Kartu Kredit Lebih Baik dari Paylater ? Ini Faktanya.
Tren positif ini mengindikasikan peningkatan kesehatan fungsi intermediasi perbankan.
Meskipun terdapat kemajuan, perbankan tetap menghadapi tantangan dari sisi dinamika global dan kebutuhan penguatan domestik. Stabilitas sistem keuangan menjadi perhatian utama, dengan koordinasi erat antara BI, Kementerian Keuangan, OJK, dan LPS dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Dengan kebijakan yang adaptif dan proaktif, serta dukungan dari perkembangan ekonomi global yang lebih kondusif, prospek pertumbuhan kredit pada 2025 diharapkan mampu mendorong aktivitas ekonomi nasional dan tetap menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia. (**)
Sumber Indonesia.go.id