Propinquity Effect: Orang Cenderung Lebih Mudah Membangun Hubungan Jika Sering Ketemu
Propinquity Effect: Orang Cenderung Lebih Mudah Membangun Hubungan Jika Sering Ketemu-freepik.com/author/master1305-
Hal ini bisa dilihat dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan persahabatan, hubungan romantis, maupun hubungan profesional.
Misalnya, dalam lingkungan kerja, orang-orang yang bekerja dalam tim yang sama atau berada dalam ruang yang sama cenderung memiliki hubungan yang lebih erat dibandingkan dengan mereka yang jarang bertemu.
BACA JUGA:Hilangkan Kebiasaan Berkata Kasar ! Karena Dapat Mempengaruhi Mental Dan Hubungan Sosial
BACA JUGA:Pengen Punya Hubungan Langgeng dan Berhasil? Ternyata Ini Kunci Utamanya Menurut Psikolog
Frekuensi interaksi ini memungkinkan mereka untuk saling mengenal lebih baik, membangun ikatan emosional, dan lebih mudah berkomunikasi satu sama lain.
Begitu juga dalam konteks percakapan santai atau teman-teman yang sering bertemu di tempat yang sama, hubungan yang terjalin akan lebih kuat.
Namun, propinquity effect tidak hanya berfokus pada interaksi fisik semata.
Interaksi virtual yang terjadi dalam dunia digital juga turut berperan dalam membentuk kedekatan antara individu.
Dalam era teknologi ini, meskipun orang tidak bertemu langsung, komunikasi yang sering melalui media sosial, aplikasi pesan, atau panggilan video tetap dapat menciptakan efek kedekatan.
BACA JUGA:Pengen Punya Hubungan Langgeng dan Berhasil? Ternyata Ini Kunci Utamanya Menurut Psikolog
BACA JUGA:Hilangkan Kebiasaan Berkata Kasar ! Karena Dapat Mempengaruhi Mental Dan Hubungan Sosial
Dengan kata lain, propinquity effect tetap berlaku meskipun tidak ada kedekatan fisik yang nyata.
Meskipun demikian, tidak semua interaksi yang sering terjadi akan langsung menghasilkan hubungan yang positif.
Beberapa faktor lain, seperti kesesuaian nilai, minat, dan sikap, tetap mempengaruhi seberapa kuat hubungan yang terbentuk.
Efek kedekatan bisa menjadi dua sisi mata uang, di mana interaksi yang terlalu sering tanpa adanya kesesuaian atau ketertarikan emosional bisa berujung pada kejenuhan atau kebosanan.