Populasinya Ternak Sapi di Mukomuko 32.000 Ekor
Kepala Dinas Pertanian, Fitriyani Ilyas, SPt-Radar Utara/ Wahyudi -
Anakan sapi menjadi lebih kerdil. Sedangkan ternak yang dilepasliarkan biasanya itu kawin alami. Tapi yang terjadi kawin sedarah. Dalam beberapa periode, itu bisa menurunkan kualitas ternak menjadi kerdil, walaupun induk dan pejantannya besar.
"Saat ini pemerintah menyediakan straw kawin suntik. Selain untuk menjaga kualitas ternak sapi, insiminasi buatan ini, juga bisa mendorong produksi sapi lebih cepat," jelasnya.
BACA JUGA:Sapi Warga Marga Marga Sakti Sebelat Mati Mendadak, Dugaan Jembrana?
BACA JUGA:Sapi Diterkam, Teror Harimau Masih Menghantui Warga Alas Bangun
Seperti, masa bunting sapi biasanya 9 bulan atau sekitar 283 hari lalu akan melahirkan. Setelah melahirkan sapi bisa birahi setelah 60 hari sampai 90 setelah melahirkan.
Ketika muncul tanda-tanda birahi pada indukan sapi, bisa langsung dikawin suntik. Persentase keberhasilan bunting dari insiminasi buatan ini juga cukup tinggi.
"Dan kawin suntik sudah mulai sering diterapkan peternak yang sapinya dikandangkan. Karena sapi cendrung lebih jinak dan mudah melakukan kawin suntik. Biasanya peternak sapi kandang tidak perlu memelihara pejantan," pungkasnya. (rel)