Anda Termasuk Mereka Yang Terlanjur Kecanduan Judi Online ! Jangan Takut, Dokter Ungkap Ada Terapinya
Ilustrasi Judi Online-igaming-
Tahap terakhir adalah pemeliharaan jangka panjang, di mana tujuan utamanya adalah membuat pasien sepenuhnya terlepas dari faktor-faktor yang mendorong mereka untuk mengakses judi online.
BACA JUGA:BAHAYA! Ancaman Negatif Judi Online Jadi Perhatian Lintas Sektor
BACA JUGA:Generasi Z dan Judi Online, Tantangan di Era Bonus Demografi 2045
Santi menjelaskan bahwa pola penghargaan yang tidak terduga dapat mengganggu proses produksi dopamin di otak.
Ketika seseorang merasakan kepuasan dari kemenangan, otak akan menambah jumlah reseptor dopamin, sehingga dorongan untuk terus menang semakin besar.
Di era digital saat ini, kemudahan akses melalui perangkat elektronik memungkinkan promosi, bonus judi, serta pinjaman daring untuk mudah masuk dalam algoritma media sosial.
Selain itu, bagi mereka yang berada dalam kondisi stres, cemas, atau sedih, sering kali mereka mencari distraksi untuk melupakan masalah atau mengisi waktu luang.
BACA JUGA:Fantastis! Perputaran Dana Judi Online di Indonesia tahun 2024 Menyentuh Angka 981 Triliun!
BACA JUGA:Marak Judi Online di Indonesia, Sultan Najamudin: DPD RI Bentuk Pansus
Sayangnya, mereka sering kali memilih sumber dopamin yang tidak sehat, seperti judi online.
Dia menjelaskan bahwa dampak psikologis dari kecanduan judi online meliputi gangguan pemikiran yang terus-menerus, perubahan suasana hati yang tidak stabil, yang dapat mempengaruhi hubungan dengan orang-orang terdekat, serta kesulitan dalam mengendalikan dorongan untuk berjudi.
Kecanduan judi juga dapat membuat seseorang lebih mudah marah dan cepat tersinggung.
"Ketika seseorang terfokus atau terobsesi dengan perjudian, biasanya tidurnya akan terganggu.
Siklus tidur mereka jadi tidak normal, dan kadar hormon stres, seperti kortisol, akan meningkat.
BACA JUGA:Benarkah E-Money Seperti Dana, OVO, GoPay, ShopeePay, dan LinkAja Fasilitasi Judi Online?