Stok Vaksin Anti Rabies di Mukomuko 192 Vial
Bustam Bustomo, SKM-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM menyatakan. Hingga sekarang ini, dinasnya masih memiliki stok vaksin anti rabies sebanyak 192 vial.
Vaksin itu, akan digunakan untuk warga yang terkena gigitan hewan penular rabies baik anjing, kucing dan kera.
"Saat ini kita masih memiliki persiapan 192 vial vaksin antirabies di gudang dinas. Vaksin ini disalurkan apabila ada warga yang membutuhkan," katanya.
Diterangkan Bustam, Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko setiap tahun mendapatkan bantuan vaksin antirabies dari pemerintah provinsi.
BACA JUGA:Vaksinasi Hewan Penular Rabies di Mukomuko Dilanjutkan
BACA JUGA:Mukomuko Miliki 6 Rabies Center
Tetapi ada juga bantuan yang berasal dari pengadaan vaksin antirabies dari dinas yang bersumber dari APBD. Vaksin antirabies yang ada, selain untuk cadangan dinas. Juga disalurkan ke puskesmas yang memiliki fasilitas penyimpanan vaksin anti rabies.
"Ada 6 puskesmas menjadi pusat rabies atau Rabies Center yang tersebar di Kecamatan Ipuh, Pondok Suguh, Bantal, Penarik, Lubuk Pinang, dan Kota Mukomuko," jelasnya.
Ia menerangkan, apabila stok vaksin di puskesmas kosong, mereka langsung mengajukan ke dinas ini. Ditambahkan Bustam, vaksin antirabies diberikan secara gratis kepada warga yang menjadi korban gigitan anjing, kucing, dan monyet, termasuk biaya pengobatan lainnya.
Pencegahan dan pengobatan pasien gigitan hewan penular rabies gratis karena bagian dari program pemerintah dalam mengatasi dan mencegah penyakit rabies.
BACA JUGA:Dekatkan Pelayanan, Mukomuko Miliki 6 Rabies Center
BACA JUGA:Vaksin Anti Rabies di Mukomuko Masih 84 Viral
"Dan sejak bulan Januari hingga Oktober 2024, kami telah menangani 92 pasien gigitan anjing, kucing, dan kera. Dari 92 pasien tersebut yang paling banyak terjadi pada Januari 2024 yakni 16 pasien, Februari 12 pasien, Maret 13 pasien, April 10 pasien, Mei tiga pasien, Juni delapan pasien, sedangkan Juli, Agustus, dan September masing-masing tujuh pasien," pungkasnya. (*)