Ubah Terminal Jadi Alun-alun Putri Hijau, Keseriusan Pemerintah Dipertanyakan

Reporter: Sigit haryanto |

Editor: Ependi |

Rabu , 20 Nov 2024 - 22:18

Ubah Terminal Jadi Alun-alun Putri Hijau, Keseriusan Pemerintah Dipertanyakan-Radar Utara/ Sigit Haryanto-

Mengingat kata Warijo, aset Terminal Putri Hijau sudah lama mangkrak dan tidak berfungsi.

"Dari awal kami pemerintah desa sepakat jika aset Terminal Putri Hijau itu dialihkan menjadi fasilitas umum yang bisa memberi manfaat langsung ke masyarakat, yakni berupa Alun-alun.

Sesuai master plan yang pernah digagas dulunya. Jika Alun-alun itu terwujud, maka lokasi Terminal itu bisa menjadi penggerak ekonomi baru bagi UMKM dan menjadi fasilitas yang ramah lingkungan untuk masyarakat.

Ketimbang aset yang ada sekarang dibiarkan rusak, terbengkalai dan tidak memberi manfaat secara umum kepada masyarakat," pungkasnya.

Di sisi lain Warijo menyadari, bahwa secara aset Terminal Putri Hijau itu masih menjadi hak Dishub Bengkulu Utara.

Namun alangkah baiknya, apabila Dishub Bengkulu Utara tak lagi mampu untuk mengelola aset tersebut.

Sebaiknya aset itu dapat dialihkan kepada pihak yang lebih mampu untuk mengelolanya.

"Ada dua alternatif yang sedang kami usahakan untuk mendorong wacana pembangunan Alun-alun ini.

Pertama, kita akan meminta ketegasan Dishub Bengkulu Utara untuk mengelola kembali aset Terminal itu dengan konsep baru yang kita tawarkan, kedua kita akan meminta kejelasan kepada pemerintah daerah tentang regulasi yang bisa mendorong pihak lain untuk menjadikan aset itu lebih bermanfaat.

Intinya, kita berharap bagai mana aset terminal itu bisa di fungsikan dari pada harus terbengkalai," demikian Kades. (*)

ubah terminal jadi alun-alun putri hijau, keseriusan pemerintah dipertanyakan                            ketrina.radarutara.bacakoran.co - keseriusan pemerintah daerah bengkulu utara dalam mendukung pengalihan aset terminal putri hijau (ph) menjadi fasilitas umum berupa taman terbuka hijau atau alun-alun, kembali dipertanyakan. 
karena sejak pemerintah daerah dan lembaga di dprd bengkulu utara, berjanji akan mendukung pengalihan aset terminal putri hijau tersebut menjadi fasilitas umum berupa alun-alun, sekitar tahun 2017 lalu.
ternyata sampai hari ini, belum ada langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh pemkab bengkulu utara untuk merealisasikan fasilitas umum yang sudah sejak lama dinantikan oleh masyarakat di putri hijau tersebut.
saat dikonfirmasi radar utara, kades kota bani, warijo, s.ip, mengaku bahwa sampai hari ini, terminal putri hijau yang berkedudukan di desa kota bani itu masih mutlak menjadi aset dishub bengkulu utara. 
baca juga:injury time pemutihan, wajib pajak di samsat desa putri hijau meningkat
baca juga:di putri hijau, 4 desa ini usulkan paw anggota bpd
di sisi lain, warijo, membenarkan, bahwa dulunya atas desakan dan usulan dari masyarakat. 
pemerintah daerah pernah berjanji akan mendukung penuh agenda pengalihan aset terminal putri hijau yang sudah tidak berfungsi itu.
menjadi areal fasilitas umum berupa taman terbuka hijau atau alun-alun. 
tapi sayangnya, kata warijo, dukungan yang pernah dijanjikan tersebut belum ada yang terealisasi.
baca juga:rumah dinas rusak berat, camat putri hijau usulkan rehab 
baca juga:lomba 'song' berhadiah puluhan juta penutup rangkaian hut tni ke 79 di koramil 423-04 putri hijau
"baru ada tulisan putri hijau itu saja. semenjak itu belum ada dukungan konkret lain yang diberikan pemerintah untuk mewujudkan fasilitas umum berupa alun-alun tersebut," ujar kades, rabu, 20 november 2024.
warijo pun menaruh harapan yang dama kepada pemerintah daerah untuk kembali merencanakan dan mengeksekusi rencana pengalihan adet terminal putri hijau itu menjadi fasilitas umum berupa alun-alun.
 mengingat kata warijo, aset terminal putri hijau sudah lama mangkrak dan tidak berfungsi.
"dari awal kami pemerintah desa sepakat jika aset terminal putri hijau itu dialihkan menjadi fasilitas umum yang bisa memberi manfaat langsung ke masyarakat, yakni berupa alun-alun.
sesuai master plan yang pernah digagas dulunya. jika alun-alun itu terwujud, maka lokasi terminal itu bisa menjadi penggerak ekonomi baru bagi umkm dan menjadi fasilitas yang ramah lingkungan untuk masyarakat. 
baca juga:nelayan ketahun dan putri hijau kecewa, minta dinas perikanan bengkulu utara turun tangan
baca juga:bersama pemdes & warga, koramil 0423/04 putri hijau karya bakti hut tni di air kuro
ketimbang aset yang ada sekarang dibiarkan rusak, terbengkalai dan tidak memberi manfaat secara umum kepada masyarakat," pungkasnya.
di sisi lain warijo menyadari, bahwa secara aset terminal putri hijau itu masih menjadi hak dishub bengkulu utara. 
namun alangkah baiknya, apabila dishub bengkulu utara tak lagi mampu untuk mengelola aset tersebut.
 sebaiknya aset itu dapat dialihkan kepada pihak yang lebih mampu untuk mengelolanya.
"ada dua alternatif yang sedang kami usahakan untuk mendorong wacana pembangunan alun-alun ini. 
pertama, kita akan meminta ketegasan dishub bengkulu utara untuk mengelola kembali aset terminal itu dengan konsep baru yang kita tawarkan, kedua kita akan meminta kejelasan kepada pemerintah daerah tentang regulasi yang bisa mendorong pihak lain untuk menjadikan aset itu lebih bermanfaat. 
baca juga:hari jadi tni ke-79 tahun, koramil 242/04 putri hijau siapkan hadiah puluhan juta rupiah
baca juga:polisi buka layanan sim keliling di putri hijau. ini jadwalnya...
intinya, kita berharap bagai mana aset terminal itu bisa di fungsikan dari pada harus terbengkalai," demikian kades. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Utara, 21 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan