Kacamata Pengamat dari Hasil Debat Kandidat
Kacamata Pengamat dari Hasil Debat Kandidat-Radar Utara/Benny Siswanto-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Debat kandidat sudah dihelat KPUD Bengkulu Utara, Jumat, 15 November 2024 malam. Bagaimana kacamata pengamat, menyoroti hasil paparan atas penajaman visi dan misi calon bupati dan wakil bupati itu?
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Ratu Samban, Salamun Haris, menilai secara umum sudah kentara motivasi yang bakal terjadi manakala Arie Septia Adinata dan Sumarno, menerima mandat dari masyarakat pemilik hak suara nantinya nantinya di pemerintahan.
Versinya, debat kandidat atau penajamanan visi misi, khusus untuk kontestan pilkada dengan calon tunggal, sudah pasti akan direspon dengan beragam.
Dalam kacamata analisanya, Selamun menilai kedua calon pemimpin yang mengusung spirit masa depan dan pengalaman itu, akan dijalankan dengan motivasi kolaboratif dalam kesepahaman.
BACA JUGA:Paslon Bupati dan Wabup Mukomuko Nomor Urut 3 Tidak Diikutkan Debat
BACA JUGA:Buntut Debat Publik, Pemanggilan Terhadap KPU Segera Dikaji
"Salah satunya, bisa dilihat dari paparan calon bupati dan wakil bupati, ketika harus meninjau kawasan tertentu. Ada semacam konsensus moril yang saling mengisi dan memahami," ungkapnya, menganalisa dari sudut pandang subyektif atas paparan demi paparan yang diperdengarkan secara masif itu.
Begitu juga soal menata pemerintahan, Salamun menilai, pada saat ini pasangan calon turut menampakkan kesepahaman politis yang tidak dikotomi oleh sekat status kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Politisi PDIP dan Golkar itu, juga menampakkan komitmen morilnya yang menjunjung tinggi prinsip musyawarah sebagai motor penyelenggara di sektor eksekutif.
"Komitmen dan kesepahaman itu, kesannya akan diisi dengan saling mendukung semisal lokus kunjungan yang relatif mudah, akan disiap dilakukan oleh seorang Sumarno. Sebaliknya, siap pula dijalankan oleh Arie dalam kapasitasnya sebagai Bupati nantinya," terangnya, memberi penilaian dalam tayangan audio visual.
BACA JUGA:Awal Debat Publik, Pendukung Paslon Gubernur dan Wagub Bengkulu Sempat Gaduh
BACA JUGA:Debat Publik Pilgub, Bawaslu Ingatkan Jangan Serang Individu
Apa yang mesti dilakukan oleh Arie-Sumarno?
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) yang mengampu mata kuliah Kebijakan Publik ini, mengatakan, langkah yang mesti dilakukan keduanya adalah kembali memberikan penajaman pemahaman kepada publik luas, usai penyelenggaraan debat kandidat.
Menyosialisasikan maksud dan tujuan usai debat, melalui kanal-kanal publik yang memiliki integritas dan profesionalitas tinggi seperti media massa, menjadi sangat penting.