Pendidikan Adab Dalam Perkembangan Zaman

Reporter: Benny Siswanto |

Editor: Ependi |

Sabtu , 16 Nov 2024 - 20:53

Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Lambe Patabang Birana,SIK, MM-Radar Utara/Benny Siswanto-

Karenanya adab dan ilmu, adalah sebuah tatanan sistem personaliti utama, sehingga kehidupan menjadi lebih seimbang.

"Inilah yang dimaksud oleh para pendiri bangsa, bahwa Indonesia dibangun dengan semangat berketuhanan," terangnya.

Sebagai manusia generasi terakhir, Gusril menilai, saat ini sangatlah penting, menghidupkan semangat pembelajaran yang menitikberatkan pada adab.

Karena melalui adab, akan tercermin lahirnya manusia-manusia yang berkarakter, berbudi luhur, empati dan tenggang rasa.

Perkembangan teknologi dalam kemajuan zaman, menurut dia, cenderung menjual kecepatan, hal-hal instan, namun tanpa disadari justru membangun peradaban sosial yang semakin egosentris dan individualis.

Dan kondisi ini, lanjut dia, sejatinya adalah ancaman dalam berbangsa. Maka, situasi sosial global semacam ini, hanya mampu difilter oleh adab.

"Karena kita tidak akan mampu laju perkembangan jaman. Namun kita bisa mengendalikan dengan semangat peradaban," tukasnya.

pendidikan adab dalam perkembangan zaman                             radarutata.bacakoran.co - pendidikan karakter, menjadi bahasan di tengah gelagat menurunnya etika sosial di tengah globalisasi era modern.
pendidikan karakter yang mengutamakan penekanan pada adab, merupakan hal prinsip yang kelak membawa seseorang menjadi manusia yang berintegritas. 
hal ini disampaikan, kapolres akbp lambe patabang birana,sik,mh melalui 
kbo bimas polres bengkulu utara ipda gusrel afandi, sh, ketika dibincangi di sela-sela coffee break, sosialisasi integritas yang digelar tim saber pungli di kecamatan air besi.
baca juga:pentingkah memberi pendidikan seks sejak dini kepada anak? simak penjelasan berikut ini!
baca juga:ini 5 panduan sederhana pendidikan seksual anak usia dini
menurut afandi, pangkal soal dari serangkaian kasus yang menitikberatkan pada penurunan atau bahkan hilangnya integritas, lantaran kian menurunnya penekanan pembelajaran adap.
"kita semua pasti sudah sering mendengar petuah lama : dahulukan adab sebelum ilmu. kalimat ini singkat, pada substansinya sangatlah fundamental," tutur g afandi, belum lama ini. 
adab, kata dia, adalah fondasi hidup. karena adab, merupakan sebuah konsensus moril yang sejatinya merupakan kelindan hukum yang langsung turun dari tuhan. 
sedangkan ilmu, merupakan alat hidup yang digunakan manusia, dalam berinteraksi sebagai mahluk sosial. historis dari ilmu tidak lebih dari layaknya aturan turunan yang bermuara pada adab.
baca juga:dinas pendidikan diminta suport tari sakora tampil di tingkat nasional
baca juga:kemendikdasmen jalin kemitraan dengan kwi untuk majukan pendidikan indonesia
"maka akan menjadi sangat berbahaya, orang berilmu tapi tidak beradab. tingkah pola kehidupannya, akan cenderung memaknai hidup adalah sebatas hubungan manusia dengan manusia," terangnya. 
hal sebaliknya, beradab namun tak berilmu, juga bukan sebuah situasi yang ideal sebagai khas manusia sosial atau zon politicon. 
karenanya adab dan ilmu, adalah sebuah tatanan sistem personaliti utama, sehingga kehidupan menjadi lebih seimbang. 
"inilah yang dimaksud oleh para pendiri bangsa, bahwa indonesia dibangun dengan semangat berketuhanan," terangnya.
baca juga:minta pendidikan jangan dipolitisir, mkks ngadu ke komisi iv dprd
baca juga:soal bantuan seragam gratis siswa mi dan mts, dinas pendidikan tidak 'bohong'
sebagai manusia generasi terakhir, gusril menilai, saat ini sangatlah penting, menghidupkan semangat pembelajaran yang menitikberatkan pada adab. 
karena melalui adab, akan tercermin lahirnya manusia-manusia yang berkarakter, berbudi luhur, empati dan tenggang rasa.
perkembangan teknologi dalam kemajuan zaman, menurut dia, cenderung menjual kecepatan, hal-hal instan, namun tanpa disadari justru membangun peradaban sosial yang semakin egosentris dan individualis. 
dan kondisi ini, lanjut dia, sejatinya adalah ancaman dalam berbangsa. maka, situasi sosial global semacam ini, hanya mampu difilter oleh adab. 
baca juga:rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, faktor utama praktik politik uang di indonesia
baca juga:dinas pendidikan sosialisasi tentang kebencanaan dan bahasa daerah
"karena kita tidak akan mampu laju perkembangan jaman. namun kita bisa mengendalikan dengan semangat peradaban," tukasnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Utara, 17 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan