Rayakan Ulang Tahun dengan Skrining Kesehatan

Kemenkes akan meluncurkan program skrining kesehatan gratis yang dapat diakses oleh seluruh warga Indonesia pada hari ulang tahunnya mulai tahun 2025. Program ini merupakan hadiah dari negara kepada masyarakat, yang berfokus pada deteksi dini dan pencegah-Freepik.com/rawpixel.com-

Tentu saja, hal ini menunjukkan bahwa dengan dukungan asuransi pun, beban biaya kesehatan yang tidak terencana tetap menjadi tantangan.

Deteksi dini kesehatan tersebut diharapkan bisa menekan biaya kesehatan masyarakat. Sebagai catatan, klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan atas penyakit ginjal kronik pada 2023 meningkat drastis menjadi Rp2,92 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,16 triliun.

Seturut dengan kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Kemenkes akan meluncurkan program skrining kesehatan gratis yang dapat diakses oleh seluruh warga Indonesia pada hari ulang tahunnya mulai tahun 2025. Program ini merupakan hadiah dari negara kepada masyarakat, yang berfokus pada deteksi dini dan pencegahan penyakit sesuai kategori usia.

BACA JUGA:Kenali Dampak Negatif Dari Sering Membentak Anak Terhadap Kesehatan Mental Anak Tersebut

BACA JUGA:Mengenal Manfaat Dari Tumbuhan Urang-aring, Selain Bagi Kesehatan Rambut

“Skrining ini adalah hadiah ulang tahun dari negara kepada masyarakat, dilakukan setiap hari ulang tahun untuk memastikan kesehatan terpantau secara dini,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di  Jakarta, Kamis (31/10/2024).

Program ini berbeda dari skrining JKN yang mencakup 14 jenis penyakit. Skrining ulang tahun ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia, dengan tujuan meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian serta kecacatan.

 

Kategori Skrining Berdasarkan Golongan Usia:

BACA JUGA:Sekda Berharap Kesehatan Masyarakat Harus Terjamin

BACA JUGA:Dikenal Sebagai Tumbuhan Liar, Kitolod Menyimpan Berbagai Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh Kita

  1. Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.
  2. Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.
  3. Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.
  4. Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.

BACA JUGA:Jangan Dianggap Sepele ! Pahami Manfaat Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi Bagi Tubuh

BACA JUGA:Yuk Terapkan ! Pahami Cara Praktik Mindfulness Dan Manfaatnya Untuk Kesehatan Mental Anda

Lokasi Skrining dan Mekanisme Pendaftaran

Skrining akan dilakukan di Puskesmas maupun lembaga pendidikan sesuai dengan kategori usia yang relevan. Untuk mendukung pendataan, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri. Warga yang berulang tahun cukup mendatangi Puskesmas terdekat dengan membawa identitas, dan petugas akan memverifikasi data berdasarkan basis data kependudukan untuk mengakses layanan ini.

Melalui program ini, Kementerian Kesehatan berharap masyarakat Indonesia dapat memantau kondisi kesehatannya sejak dini, guna menciptakan generasi yang lebih sehat dan tangguh. (**)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan