Produksi Sepatu Dalam Negeri Mengalami Penurunan dari 20% Menjadi 2%: Apa Dampaknya?

Ilustrasi produk sepatu dalam negeri-CNBC Indonesia/ Tri Susilo-

Industri sepatu dalam negeri, yang sebelumnya menjadi salah satu sektor penting dalam penciptaan lapangan kerja, kini menghadapi penurunan jumlah tenaga kerja. 

Banyak pabrik sepatu yang terpaksa mengurangi jumlah karyawan atau bahkan menutup pabrik mereka karena kesulitan dalam bersaing dengan produk impor.

Hal ini akan berimplikasi pada peningkatan angka pengangguran, khususnya di daerah-daerah yang sangat bergantung pada industri sepatu sebagai sumber utama pendapatan.

Berbagai upaya tengah dilakukan untuk memulihkan industri sepatu dalam negeri. 

BACA JUGA:Tips Memasarkan Produk UMKM di E-Commerce

BACA JUGA:Apabila Anda Ingin Mendapatkan Kulit Wajah Yang Glowing Dan Sehat Tanpa Harus Menggunakan Produk Kecantikan

Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas dan desain produk agar lebih kompetitif dengan produk impor. 

Beberapa produsen sepatu lokal juga mulai menjalin kerjasama dengan brand-brand internasional untuk memasarkan produk mereka secara lebih luas, baik di pasar domestik maupun mancanegara.

Pemerintah diharapkan dapat memperbaiki infrastruktur dan memfasilitasi pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja di sektor ini.

Kendati tantangan yang dihadapi cukup besar, masih ada harapan bagi industri sepatu Indonesia untuk bangkit. 

BACA JUGA:Hadir di Bengkulu, Modena Tawarkan Produk Home Appliances Unggulan

BACA JUGA:Turun ke Mukomuko, Kementerian Pertanian Verifikasi Usulan Jalan Sentra Produksi

Dengan strategi yang tepat, baik dari segi peningkatan kualitas, efisiensi produksi, serta dukungan dari berbagai pihak, industri sepatu dalam negeri dapat kembali bersaing dan mempertahankan eksistensinya di pasar global. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan