Produksi Sepatu Dalam Negeri Mengalami Penurunan dari 20% Menjadi 2%: Apa Dampaknya?
Ilustrasi produk sepatu dalam negeri-CNBC Indonesia/ Tri Susilo-
Hal ini menyebabkan persaingan yang tidak seimbang antara sepatu lokal dengan sepatu impor, yang sering kali memiliki harga lebih murah namun dengan kualitas yang tidak jauh berbeda.
Selain itu, biaya produksi yang tinggi di Indonesia juga menjadi masalah.
BACA JUGA:Potensi Ekspor Produk Kerajinan Indonesia ke Eropa
BACA JUGA:Ternyata Mendengarkan Musik Saat Bekerja Dapat Meningkatkan Konsentrasi dan Produktivitas!
Faktor-faktor seperti harga bahan baku yang mahal, upah buruh yang terus meningkat, serta biaya logistik yang tidak efisien membuat harga sepatu lokal lebih tinggi dibandingkan produk impor.
Banyak pelaku industri sepatu lokal yang merasa kesulitan untuk bersaing dalam hal harga dengan produk-produk impor yang lebih murah.
Tidak hanya itu, perubahan tren fashion dan selera konsumen juga turut berperan.
Konsumen Indonesia kini lebih tertarik pada merek-merek global yang sudah dikenal luas di pasar internasional.
BACA JUGA:Bukan Hanya Untuk Dikonsumsi, Ternyata Ada Produk Sabun Pepaya Yang Mampu Mencerahkan Kulit
BACA JUGA:Produksi Padi di Mukomuko 31.764 Ton Per Musim
Kehadiran brand-brand sepatu internasional di pasar Indonesia, yang sudah memiliki citra kuat di kalangan konsumen, juga menggeser minat terhadap produk lokal.
Para produsen sepatu dalam negeri kesulitan untuk mengikuti tren dan selera yang berubah dengan cepat, yang membuat mereka kehilangan pangsa pasar yang lebih besar.
Dampak Terhadap Ekonomi dan Tenaga Kerja
Penurunan produksi sepatu dalam negeri ini tidak hanya berdampak pada pelaku industri sepatu, tetapi juga pada perekonomian secara keseluruhan.
BACA JUGA:Dinas Perikanan Bakal Membangun Jalan Sentra Produksi Perikanan di Mukomuko
BACA JUGA:4 Kelompok Budidaya Perikanan di Mukomuko Produksi Pakan Ikan