Kolaborasi Bersama Atasi Kemiskinan Ekstrem
Jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai sekitar 25,22 juta orang, yang setara dengan 9,03 persen dari total populasi nasional pada kondisi Maret 2024. Angka ini menunjukkan penurunan sekitar 680.000 orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. -ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga-
BACA JUGA:Upaya Stabilitas Ekonomi Kokoh, Angka Kemiskinan Turun
Program Khusus Rakyat Miskin
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BPPK) Budiman Sudjatmiko mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan upaya percepatan pengentasan kemiskinan melalui sejumlah program, termasuk makan bergizi gratis.
"Kebijakan Pak Prabowo dengan dibentuknya Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan ini dalam rangka anti-poverty mainstreaming atau poverty alleviation mainstreaming, pengarusutamaan pengentasan kemiskinan dari setiap program-program pemerintah," kata Budiman kepada awak pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Kondisi kemiskinan ekstrem yang terjadi saat ini memang membutuhkan penanganan ekstra, misalnya dengan pendekatan dan program khusus. Itu pun harus disesuaikan dengan wilayah dan kebutuhan lokal.
Program ini menyesuaikan intervensi berdasarkan kondisi sosial-ekonomi di tiap daerah, seperti pelatihan keterampilan kerja, bantuan pendidikan, dan akses layanan kesehatan.
BACA JUGA:Hapus Kemiskinan Ekstrem, Pemdes Air Dikit Salurkan BLT DD Kepada 28 KPM
BACA JUGA:Dewan Minta Indikator Kemiskinan Ekstrem Dirubah
Tujuan utamanya adalah memastikan setiap program dapat berdampak langsung dan efektif bagi masyarakat yang paling membutuhkan.
Tak hanya itu, Budiman mengatakan pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Pihaknya akan mengadakan pembahasan dengan, misalnya, Permodalan Nasional Madani (PNM) agar memberikan kredit usaha rakyat (KUR) pada warga miskin untuk memasok bahan program makan bergizi gratis.
"Tujuannya agar orang miskin bisa membuat kandang untuk suplai daging ayam dan telur, sehingga BGN (Badan Gizi Nasional) bisa terima pasokan itu," kata Budiman.
Presiden Prabowo, lanjut Budiman, dengan tegas meminta agar kemiskinan tidak hanya ditangani, tetapi dihapuskan secara total.
BACA JUGA:Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Harus Dipercepat
BACA JUGA:Program Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrim
"Jadi, pengentasan kemiskinan bukan sekadar menyembuhkan gejala atau symptom, melainkan tindakan menyeluruh untuk mengentaskan masalah ini," katanya.
Program kerja BPPK, menurut Budiman, akan lebih menekankan pada pemberdayaan daripada sekadar pemberian bantuan sosial.