Helmi-Mi'an Bicara Fakta, Rohidin-Meriani Sebut Jawaban Tak Sesuai Pertanyaan
Helmi-Mi'an dan Rohidin-Meriani usai debat publik-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu nomor urut 1, Helmi Hasan-Mi'an mengaku berbicara fakta.
Sementara Paslon Gubernur dan Wagub Bengkulu nomor urut 2, Rohidin Mersyah-Meriani menyebutkan tak berjalan sesuai ekspektasi, lantaran antara pertanyaan yang diberikan tidak sesui dengan apa yang dijawab.
Ini disampaikan kedua paslon tersebut, diwawancarai usai mengikuti debat publik perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu, Kamis 31 Oktober 2024 malam.
"Apa yang kita sampaikan dalam debat tadi, semuanya sesuai dengan fakta. Misal seperti penahanan ijazah siswa SMA/SMK," ungkap Helmi.
BACA JUGA:Awal Debat Publik, Pendukung Paslon Gubernur dan Wagub Bengkulu Sempat Gaduh
BACA JUGA:Debat Publik Pilgub, Bawaslu Ingatkan Jangan Serang Individu
Termasuk juga, lanjut Helmi, pungutan yang masih berlaku di tingkat SMA/SMK, seperti uang bangunan dan lainnya. Fakta yang disampaikannya itu, bukan bermaksud untuk menjatuhkan pihak lain.
"Berbeda saat saya masih mejabat di Kota Bengkulu dulu, SD dan SMP itu semuanya gratis. Harusnya ini yang diterapkan," tegas Helmi.
Disisi lain, Helmi menyampaikan, Pilkada ini harus disambut riang gembira. Jadi kepada seluruh masyarakat, apapun suku dan agamanya, kalau mau bantu rakyat maka pilih nomor 1.
"Kalaupun dalam debat antar pendukung teriak-teriak, itu hal yang biasa. Yang tidak boleh kita lakukan itu, kalau bicara rasis atau menjelek-jelekan lawan politik. Kemudian dalam Pilkada ini kita tidak boleh terbawa perasaan (Baper)," ujar Helmi.
BACA JUGA:Debat Perdana, 5 Paslon Adu Visi dan Misi Bangun Kota Bengkulu
BACA JUGA:Debat Kandidat, Paslon Kada dan Tim Diminta Ikuti Aturan Main
Sementara itu, Rohidin Mersyah mengemukakan, sejauh ini pihaknya sudah bekerja, dan memastikan program-program yang dicanangkan terus berjalan dan dituntaskan.
"Namun terpenting, dalam debat ini kita berharap masyarakat bisa memahami pola pikir calon pemimpin daerah. Kalau kita, pada prinsipnya sesuai dengan fakta-fakta yang ada di lapangan," sampai Rohidin.