SHS Siap Perkuat Program Cetak Sawah Kementan
SHS Siap Perkuat Program Cetak Sawah Kementan. -Humas Kementan-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Perusahaan benih BUMN, PT Sang Hyang Seri (SHS) siap mendukung program cetak sawah yang akan dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) di Kabupaten Merauke maupun kabupaten lainnya.
Hal tersebut dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan juga mempercepat capaian Swasembada di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Direktur Utama SHS, Adhi Cahyono Nugroho mengatakan bahwa dari sisi benih pihaknya sudah menyiapkan benih unggul yang cocok dengan kontur tanah cetak sawah di sejumlah daerah.
Saat ini, kata Adhi, benih-benih yang dikembangkan dalam masa proses di kawasan Sukamandi, Subang, Jawa Barat.
BACA JUGA: Dinas Pertanian Antisipasi Lahan Cetak Sawah Ditanami Sawit
BACA JUGA:Cari Lahan Cetak Sawah Baru
"Kami memiliki lahan seluas 3.200 hektare di Sukamandi untuk produksi benih terbesar di Indonesia, termasuk benih dasar (foundation seed) dan benih untuk cetak sawah sesuai kondisi lahan. Kami juga didukung oleh 42 pabrik benih padi di seluruh Indonesia dengan kapasitas 136 ribu ton per tahun," ujar Adhi di Kantor Pusat Kementan, dalam keterangan tertulisnya Rabu (23/10/2024).
Adhi mengatakan, percepatan swasembada yang dicanangkan Presiden Prabowo akan menjadi atensi bagi berbagai kementerian dan lembaga yang berkaitan dengan sektor pangan.
Baginya, pangan adalah sektor yang paling strategis dan juga sangat vital bagi masa depan bangsa.
“Bahkan kita juga telah melakukan refocusing anggaran untuk fokus ke benih agar berkelanjutan, kami diberi amanah oleh pemerintah untuk menjadi pusat perbenihan nasional, ” katanya.
BACA JUGA: Dinas Pertanian Antisipasi Lahan Cetak Sawah Ditanami Sawit
BACA JUGA:Cari Lahan Cetak Sawah Baru
Sebelumnya Menteri BUMN, Erick Thohir juga mendukung penuh upaya Kementan dalam menjalankan berbagai kebijakan di sektor pangan.
Salah satunya adalah kebijakan pupuk subsidi yang saat ini mendapat kuota besar yaitu 9,5 juta ton atau naik 100 persen dari sebelumnya yang hanya 4,5 juta ton.