Sukseskan Pilkada Serentak, Ini Peran Media Massa
Sosialisasi Pilkada Serentak Tahun 2024 yang digelar PWI bersama KPU Provinsi Bengkulu-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Media massa memiliki andil besar, terutama dalam menyukseskan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024.
Ini terungkap dalam sosialisasi Pilkada Serentak Tahun 2024 yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinis Bengkulu yang diikuti berbagai insan media, Senin 21 Oktober 2024.
Akademisi UINFAS Bengkulu selaku pemateri, Dr. Qolbi Khoiri, M.Pd.I menyoroti pentingnya peran media, termasuk dalam menjaga kualitas demokrasi di Indonesia.
"Media memiliki tanggung jawab besar dalam mencerdaskan masyarakat, khususnya dalam memahami mekanisme ataupun tahapan-tahapan pelaksanaan Pilkada serentak yang digelar 27 November 2024," ungkap Qolbi.
BACA JUGA:Sekda Ingatkan Jajaran ASN Dukung Partisipasi Pemilih di Pilkada
BACA JUGA:Meninggal Dunia Saat Bertugas, Santunan Panitia Ad Hoc Pilkada Rp 48 Juta
Sehingga, lanjut Qolbi, media harus benar-benar memainkan perannya sebagai pencerdas masyarakat dari segala aspek, khususnya dalam proses Pilkada.
"Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan media terkait mekanisme regulasi, hal-hal yang patut dan tidak patut dilakukan, serta potensi ancaman terhadap demokrasi,” kata Qolbi.
Qolbi menekankan, peran media sangat vital dalam mencegah runtuhnya demokrasi, diantaranya dengan memastikan informasi yang disampaikan objektif dan edukatif.
"Penting juga diperhatikan media, untuk selalu menjaga harmonisasi di tengah dinamika politik," ujar Qolbi dalam sosialisasi yang mengangat tema Optimalisasi Peran Media Menyukseskan Pilkada 2024.
BACA JUGA:Kemenag Mukomuko Minta Peserta Pilkada Hindari Politik Identitas
BACA JUGA:Kades Diminta Jaga Netralitas Jelang Pilkada 2024
Mengingat, lanjut Qolbi, ada banyak kepentingan yang harus diwaspadai sejak dini. Jika tidak, harmonisasi dan kenyamanan masyarakat bisa terganggu.
"Mediapun berperan dalam mengawasi proses Pilkada. Tanpa pengawasan media, kesewenang-wenangan bisa terjadi, baik dari penyelenggara, masyarakat, maupun kontestan. Peran ini juga harus dioptimalkan," tegas Qolbi.