Debat Kandidat Diminta Menggeliatkan Ekonomi Masyarakat di Daerah
Maskot Pilkada Bengkulu Utara-Radar Utara/Benny Siswanto-
"Konsep partisipatif ini, harus dijelmakan secara konkret. Pedagang bisa jualan, orang bisa nonton nobar di warung.
Inilah konsep partisipatif konkret," jelasnya lagi saat dibincangi lagi oleh media.
BACA JUGA:TNI Dilarang Politik Praktis Jelang Pilkada 2024
BACA JUGA:Wujudkan Kondusifitas Pilkada Serentak 2024
Senada, pentingnya penyelenggaraan event-event besar oleh KPUD yang kini memfasilitasi penyelenggaraan Pilkada dengan calon tunggal digelar di daerah, turut diutarakan Nasdem.
Sekretaris DPD Nasdem, Daryono, kepada media ini menyampaikan mengapa perlu dilakukan di daerah setiap event-event besarnya, karena penyelenggaraan kontestasi digelar di daerah. Bukan di luar daerah.
"Maka KPUD perlu mempertimbangkan situasi ini. Jangan sampai, kesan akses masyarakat yang justru kian jauh, berimplikasi pada semangat masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilkada," ujarnya.
Divisi Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Bengkulu Utara, Dr Dedi Mulyadi, ketika dikonfirmasi RU, menyampaikan masukan dan saran dalam rakor yang sudah digelar tetap akan menjadi pertimbangan-pertimbangan pihaknya.
BACA JUGA:Kominfo, KPU, Bawaslu, dan Platform Digital Komitmen Dukung Pilkada Damai 2024
BACA JUGA:Desain Sudah Disepakati Paslon, KPU Segera Cetak Surat Suara Pilkada 2024
Sejauh ini, kata Dedi, pihaknya pun belum menetapkan waktu penyelenggaraan debat kandidat yang nantinya akan diisi oleh penajaman visi dan misi calon.
"Untuk kapan dan dimananya belum ditetapkan.
Masih akan ada rapat lanjutan lagi secara internal," ujar Dedi Mulyadi, Kamis, petang.
Namun secara aturan, pelaksanaan debat kandidat ini memungkinkan KPUD Bengkulu Utara menggelarnya hingga 3 kali.
Dia mengungkapkan, kemungkinan debat kandidat digelar di bulan November.