Upaya Dongkrak Produksi Migas, Insentif Terus Diperbaiki

Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) terus berupaya keras untuk mendorong optimalisasi produksi, minimal agar sesuai target RAPBN 2025. Sayangnya terdapat kendala utama dalam upaya meningkatkan produks-ANTARA FOTO-

BACA JUGA: Industri Pengolahan Nonmigas Masih Jadi Andalan di 2024

Sebagai informasi, kini lapangan migas baru kebanyakan ditemukan di wilayah itu dan lapangannya lebih menantang. "Ketentuan bagi hasil yang lebih menarik hingga 50% ini menjadi sinyal positif untuk optimalisasi produksi dan iklim investasi yang lebih terbuka," ungkap Ariana Soemanto.

Penurunan target lifting migas dalam RAPBN 2025 mencerminkan tantangan besar yang dihadapi industri migas Indonesia, terutama akibat penurunan produksi dari sumur tua. Namun, pemerintah melalui Kementerian ESDM terus berupaya mendorong optimalisasi produksi melalui berbagai kebijakan insentif, teknologi baru, dan peningkatan daya tarik investasi.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi migas nasional demi memenuhi kebutuhan energi di masa depan. (**)

 

Sumber Indonesia.go.id

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan