Pelaku ekonomi juga memberikan tanggapan positif terhadap kebijakan ini.
Beberapa pengusaha kecil menyatakan bahwa penurunan harga BBM akan memberikan keuntungan bagi usaha mereka, terutama di sektor transportasi dan logistik.
Dengan biaya operasional yang lebih rendah, mereka bisa menawarkan harga yang lebih bersaing dan meningkatkan margin keuntungan.
Namun, penurunan harga BBM non-subsidi tidak tanpa tantangan.
Pemerintah perlu memastikan bahwa penurunan harga ini tidak berdampak negatif terhadap pendapatan negara, terutama dari sektor pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
BACA JUGA:Mulai 1 Oktober, Pemerintah Berencana Lakukan Pembatasan BBM Subsidi
BACA JUGA:PT Perikanan Indonesia Suplai BBM Subsidi untuk Dukung Produktivitas Nelayan
Selain itu, menjaga kestabilan harga BBM di tengah fluktuasi harga energi global menjadi tantangan tersendiri.
Kedepannya, pemerintah diharapkan dapat terus memantau perkembangan inflasi dan daya beli masyarakat.
Kebijakan yang berkelanjutan dan tepat sasaran sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Secara keseluruhan, penurunan harga BBM non-subsidi di Indonesia memberikan efek positif terhadap inflasi dan daya beli masyarakat.
Masyarakat dapat merasakan langsung manfaatnya, dengan pengurangan biaya transportasi dan kemungkinan penurunan harga barang.
BACA JUGA:PT Perikanan Indonesia Suplai BBM Subsidi untuk Dukung Produktivitas Nelayan
BACA JUGA:BBM Subsidi Dipastikan Sampai Pada Masyarakat
Namun, pemerintah tetap perlu waspada terhadap tantangan yang mungkin muncul dan memastikan bahwa kebijakan ini memberikan dampak yang berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia. (*)