BENGKULU RU - Kemenangan pasangan calon (Paslon) nomor urut 1, H. Rohidin Mersyah-Meriani, merupakan kemenangan rakyat khususnya masyarakat Provinsi Bengkulu.
Ini ditegaskan Calon Gubernur (Cagub) Bengkulu, Rohidin Mersyah dalam orasinya saat pengukuhan Tim Pemenangan dan Tim Khusus (Timsus) Organisasi Masyarakat (Ormas), yang dipusatkan di Posko Pemenangan ROMER, Kamis 03 Oktober 2024.
"Sampaikan kepada seluruh masyarakat di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu ini, kemenangan ROMER merupakan dalam Pilgub Bengkulu 27 November 2024, merupakan kemenangan rakyat," seru Rohidin.
Kemenangannya, lanjut Rohidin, dalam rangka menjaga marwah Provinsi Bengkulu. Kemenangan ini juga untuk menjaga sejarah dan budaya Bengkulu.
BACA JUGA:Dapat Dukungan PKSS, Ini Komitmen ROMER
BACA JUGA:Kampanye Pilgub, ROMER Pastikan Ikuti Aturan Main
"Kami punya keyakinan penuh, kemenangan ROMER pasti dapat membuka Bengkulu semakin maju, semakin lebih baik dan masyarakat semakin sejahtera. Provinsi Bengkulu juga kian harmoni di bawah kepemimpinan ROMER," kata Rohidin.
Rohidin menambahkan, dengan kemenangan ROMER juga, Ia bersama Ibu Meriani memastikan tidak bakal merampas hak-hak rakyat. Apalagi perampasan itu dipergunakan untuk kepentingan politik.
"Kami sudah mendengar langsung dan memiliki data yang akurat, seperti dugaan pungutan dalam realisasi beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP). Dimana untuk pelajar diduga dipotong berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu," beber Rohidin.
Kemudian, sambung Rohidin, tingkat mahasiswa yang masuk Perguruan Tinggi berkisar Rp 1 juta. Bahkan dugaan pemotongan itu, dikondisikan dalam rekening tertentu.
BACA JUGA:Konsolidasi Tim Pemenangan, Usin: Perkuat Basis Dukungan ROMER
BACA JUGA:Pastikan Proses Demokrasi Berjalan Baik, Tim Hukum ROMER Surati KPU dan Bawaslu
"Ini merupakan salah satu bentuk yang secara tidak langsung membuktikan banyak sekali hak-hak masyarakat, dijadikan sandaran politik untuk meraih kemenangan. Kita berharap penegak hukum dapat mengusut dugaan tersebut," tegas Rohidin.
Menurut Rohidin, sejauh ini pihaknya sudah membuka posko pengaduan terkait dugaan ini. Jadi masyarakat tidak perlu takut untuk melaporkan dugaan tersebut.
"Kita pastikan program itu terus berlanjut, karena merupakan program pemerintah pusat. Kita sangat menyayangkan dugaan itu, sebab telah merampas hak rakyat dan menciderai dunia pendidikan di Provinsi Bengkulu," sesal Rohidin.