MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Tim Pemenangan pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mukomuko nomor urut 3 Sapuan-Wasri menyebutkan ada dugaan intimidasi kampanye yang dilakukan oleh Kades Maju Makmur Kecamatan Penarik, Heris Triyanto.
Ketua Tim Pemenangan Sapuan-Wasri, Nasir Ahmad mengatakan, Heris selaku Kades diduga melakukan Intimidasi dan melarang kampanye tatap muka Sapuan-Wasri di salah satu rumah warga di Desa Maju Makmur.
"Malam kemarin, seharusnya kami ada agenda kampanye tatap muka di rumah Pak Siswanto. Cabup kita, Bu Wasri rencana akan bertatap muka langsung dengan beberapa tokoh dan masyarakat. Tapi Kades tidak memperbolehkan. Seolah mengintimidasi kampanye yang akan kami lakukan," ungkap Nasir Ahmad.
Kades Maju Makmur, kata Nasir, diduga turun tangan langsung melakukan Intimidasi kepada Siswanto, warga setempat yang rumahnya bakal dijadikan lokasi kampanye tatap muka.
BACA JUGA:Tim Pemenangan Sapuan-Wasri Ancam Laporkan Oknum Kades ke Bawaslu
BACA JUGA:Maju Pilkada Mukomuko, Sapuan-Wasri Tuntaskan dan Lanjutkan
"Terkait dengan apa yang kami alami, Paslon Sapuan-Wasri alami, hari ini kami menyampaikan laporan ke Bawaslu Mukomuko. Ini kami sedang di Bawaslu," ujarnya.
Terpisah, Kades Maju Makmur, Terus Triyanto ketika dikonfirmasi mengatakan, tuduhan terhadap dirinya menghalangi kampanye paslon Sapuan-Wasri, itu mengada-ada.
Ia memastikan tidak ada sama sekali baik secara langsung atau melalui orang lain melakukan pelarangan atau Intimidasi terhadap kampanye Paslon Sapuan-Wasri dan juga Paslon lain.
"Saya kaget juga, kok bisa ada tudingan seperti itu. Mana sudah ada beritanya. Saya pastikan itu tidak benar," tegas Heris.
BACA JUGA:Bawaslu Mukomuko Ingatkan Paslon Tidak Melanggar Larangan Kampanye Pilkada 2024
BACA JUGA:Bawaslu Mukomuko Ketat Awasi Pelaksanaan Kampanye Pilkada 2024
Sebagai Kepala Desa, ia merasa bersyukur kalau seluruh Paslon Bupati-Wakil Bupati Mukomuko berkampanye di desanya.
Sehingga masyarakat desa Maju Makmur bisa mendengar langsung janji-janji, visi dan misi serta program-program setiap Paslon.
"Saya tau ada pertemuan kampanye, yang hadir itu Bu Wasri. Saya tanya juga sama pengawas. Nah, dipertemuan itu tetangga ku ada kok. Malah saya dituduh intimidasi. Logikanya gak masuk akal," katanya.