KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kasus kematian Simran Manalu, 41 tahun, warga Desa Air Lelangi, Kecamatan Ulok Kupai, Kabupaten Bengkulu Utara, sudah terjadi lebih dari sebulan lalu dan hingga saat ini, masih menjadi misteri.
"Kita dan pelapor (kepala dusun), sudah datang ke Polres Bengkulu Utara untuk sekedar mengklarifikasi atas proses hukum yang sedang ditangani oleh pihak kepolisian.
Tapi sampai hari ini, belum ada kejelasannya," ujar salah seorang tokoh masyarakat Batak di Kecamatan Ulok Kupai, Godang Manurung, Senin, 30 September 2024.
Godang mengaskan, peristiwa kematian Simran Manalu, menimbulkan sebuah trauma atau ketakutan bagi masyarakat.
BACA JUGA:Banyak Kejanggalan, Pemuda Batak Bersatu Desak Polisi Ungkap Kasus Simran Manalu
BACA JUGA:Soal Kasus Simran Manalu di Ulok Kupai, Masih Dalam PenyelidikanPolisi
Sehingga Godang mendesak, agar pihak kepolisian segera bekerja serius untuk mengungkap motif dan pelaku dalam peristiwa kematian Simran Manalu itu.
"Masyarakat trauma dengan kejadian ini. Masyarakat ingin polisi membuka apa motif pada peristiwa meninggalnya Simran Manalu dan kalaupun ada pelakunya, siapa pelakunya dan dimana posisinya?
Jangan-jangan pelaku yang kita maksud itu masih ada di sekitar kita?," tandasnya.
"Dan masih banyak kasus-kasus yang belum terungkap di wilayah kita ini (Napal Putih-Ulok Kupai).
Masyarakat bukan hanya kecewa, tapi buat apa ada polisi?," tambahnya lagi.
BACA JUGA:Kasus Berdarah Simran Manalu Masih Misteri, Berharap Polisi Ungkap Motif & Pelaku
BACA JUGA:Breaking News...Berdarah, Warga Air Lelangi Ditemukan Tak Bernyawa di Rumahnya
Sebagaimana diketahui, korban Simran Manalu, ditemukan sudah tak bernyawa di rumahnya, RT 1 Desa Air Lelangi pada akhir Agustus lalu.
Korban ditemukan dalam kondisi berlumuran darah dengan sejumlah luka terbuka dan luka tertutup alias lebam di beberapa bagian tubuhnya.