Upaya Pengembangan Listrik dari Energi Baru Terbarukan Perlu Diimbangi dengan Demand

Minggu 29 Sep 2024 - 22:37 WIB
Reporter : Ependi
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Indonesia tengah berada di jalur ambisius untuk mengembangkan sumber energi baru terbarukan (EBT).

Sebagai bagian dari strategi nasional untuk memenuhi kebutuhan energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. 

Dengan potensi sumber daya yang melimpah, seperti energi surya, angin, hidro, dan biomassa, pemerintah menargetkan EBT menyuplai 23% dari total bauran energi pada tahun 2025. 

Namun, pengembangan EBT ini harus diimbangi dengan pemahaman yang mendalam tentang permintaan energi yang terus meningkat.

BACA JUGA:Menteri ESDM Ingatkan Keharusan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

BACA JUGA:Revisi UU Migas Dukung Investasi Migas dalam Era Transisi Energi

Seiring dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan industri, kebutuhan energi di Indonesia diperkirakan akan meningkat pesat. 

Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), konsumsi energi nasional bisa meningkat hingga 50% dalam dua dekade mendatang. 

Kenaikan ini menuntut adanya strategi yang tidak hanya fokus pada penyediaan energi, tetapi juga pada pengelolaan permintaan yang efisien.

Potensi Energi Baru Terbarukan

Potensi EBT di Indonesia sangat besar. Sumber energi surya, misalnya, dapat menghasilkan lebih dari 200 gigawatt (GW) jika semua potensi yang ada dimanfaatkan secara optimal. 

BACA JUGA:RI-Jerman Perkuat Kerja Sama Energi Terbarukan

BACA JUGA:PLN Terus Kembangkan Hidrogen untuk Energi Baru Masa Depan

Selain itu, energi angin, hidro, dan biomassa juga menawarkan peluang signifikan untuk diversifikasi sumber energi.

 Meskipun begitu, tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan EBT adalah menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan.

Kategori :