2. Mengonsumsi Makanan dan Minuman Manis
Bahkan tidak hanya meningkatkan risiko diabetes dan obesitas, sering mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula juga dapat berdampak negatif pada otak.
BACA JUGA:Batasi Konsumsinya; Ini 9 Daftar Makanan Dan Minuman Yang Dapat Merusak Kesehatan Kulit Wajah Anda
Disamping itu, di dalam beberapa penelitian, konsumsi manis dikaitkan dengan risiko alzheimer yang lebih tinggi.
Padahal tak hanya itu saja, kadar gula tinggi dalam darah juga meningkatkan risiko masalah demensia, bahkan pada orang yang tidak mengalami diabetes.
Kemudian pada satu penelitian pada tikus menunjukkan pola makan tinggi gula dapat meningkatkan peradangan otak dan mengganggu memori.
Selain itu, penelitian lain juga mengungkapkan tikus yang diberi makanan tinggi fruktosa mengalami kenaikan berat badan, memiliki kontrol darah buruk, dan risiko gangguan metabolisme dan memori yang lebih tinggi.
BACA JUGA:Mengungkap Manfaat dari Air Beras untuk Kesehatan Wajah Hingga Rambut yang Jarang Diketahui
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini 11 Manfaat dari Apel Hijau untuk Kesehatan Serta Kecantikan
3. Olahan karbohidrat
Terakhir, nyatanya karbohidrat olahan di antaranya termasuk gula, biji-bijian, hingga tepung putih.
Apalagi untuk jenis ini umumnya memiliki indeks glikemik yang menyebabkan lonjakan kadar gula dan insulin.
Terdapat sebuah studi pada 2015 dalam jurnal Nutrients menemukan makanan tinggi GI dapat mengganggu fungsi otak dan merusak ingatan pada anak sampai orang dewasa.
Pasalnya dengan efek ini terjadi karena peradangan hippocampus, bagian dari otak yang mempengaruhi ingatan, serta responsif terhadap rasa lapar.
BACA JUGA:Ternyata Tidur adalah Salah Satu Kunci Kesehatan Emosional yang Sering Terabaikan