Kader Lingkungan Kota Bengkulu Diklaim Kurangi 3,2 Ton Sampah Per Hari

Kamis 19 Sep 2024 - 08:05 WIB
Reporter : Doni Aftarizal
Editor : Ependi

BENGKULU RU - Keberadaan kader lingkungan di Kota Bengkulu diklaim mampu mengurangi sekitar 3,2 ton sampah per hari, yang seharusnya dibuang ke Tempat Pemungutan Akhir (TPA).

Demikian disampaikan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH yang diketahui sebagai inisiator kader lingkungan dan program pengelolaan sampah, Rabu 18 September 2024.

Menurut Usin, ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa program pengelolaan sampah yang dilakukan kader lingkungan, dapat menjadi solusi signifikan dalam mengatasi masalah sampah khususnya di Kota Bengkulu.

"Dimana keberadaan sampah, sekarang ini telah menciptakan kekhawatiran di tengah-tengah masyarakat," ungkap Usin.

BACA JUGA:Perputaran Ekonomi vs Tingkat Kesadaran Soal Sampah

BACA JUGA:Pengendalian Sampah vs Kesadaran Manusia yang masih Rendah

Usin menjelaskan, pengurangan volume hingga 3,2 ton sampah yang tidak dibuang ke TPA itu, diketahui berdasarkan transaksi sampah di Bank Sampah Unit (BSU). 

"Dimana setiap kader lingkungan itu, per harinya rata-rata memanfaatkan 0,8 hingga 1 kg sampah, baik organik ataupun anorganik. Sementara di Kota Bengkulu ini terdapat sekitar 4.000 orang kader lingkungan," kata Usin.

Sehingga, lanjut Usin, ketika dikalkulasikan, maka hampir 3,2 ton sampah dimanfaatkan, yang akhirnya tidak jadi dibuang ke TPA. Pemanfaatan sampah yang dimaksud, seperti menjadi kerajinan tangan, pupuk organik, maggot dan lainnya.

"Pemanfaatan sampah organik dan anorganik itupun, memiliki nilai ekonomis. Sehingga dapat membantu ketahanan ekonomi para kader lingkungan," ujar Usin.

BACA JUGA:Tabiat Miris Pembuang Sampah

BACA JUGA:Pembelian Kontainer Sampah Butuh Ratusan Juta

Disisi lain, Politisi Partai Hanura ini menyatakan, para kader lingkungan ini memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan di Bengkulu. 

"Kita tidak hanya berbicara tentang mengurangi sampah, tapi juga soal bagaimana sampah tersebut bisa dikelola dan dimanfaatkan kembali. Kita pun mendorong kader lingkungan, juga berperan sebagai edukator bagi masyarakat," tegasnya.

Lebih jauh dikatakan Usin, meskipun program ini berhasil mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA, harus disadari persoalan sampah memiliki tantangan ke depan yang masih cukup besar. 

Kategori :