"Karena sebaran permukiman penduduk ini, jaraknya lebih kurang 4 kilometer dari bibir pantai. Nah ini, perlu diedukasi ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tsunami, dapat mengetahui langkah yang harus dilakukan," ungkapnya.
BACA JUGA:Tujuh Catatan Magnitudo, Bengkulu Didominasi Gempa Dangkal
BACA JUGA:Lagi, Gempa Dangkal Goyang Bengkulu, Kedalamannya 3 Kilometer
Membincang langkah yang harus dilakukan ketika situasi normal, akan sangat kontras pada situasi sebenarnya. Maka, langkah mitigasi yang perlu dilakukan adalah melakukan simulasi bencana tepat pada jalur-jalur evakuasi, sehingga situasi bisa seperti sungguhan.
"Jadi outputnya adalah pengetahuan soal jalur evakuasi dan outcomenya adalah pemahaman masyarakat tentang apa-apa saja yang perlu dilakukan dalam penyelamatan yang berkejar waktu," tegasnya.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Bengkulu Utara, Dra Evi Fitriani, belum merespon ketika dikonfirmasi perihal soal simulasi bencana di akhir tahun ini.
Lansiran warta RU lalu, tujuh kejadian gempa terjadi di Bengkulu sejak 10 hingga 15 September 2024. Dua diantaranya, terjadi di wilayah Enggano.
BACA JUGA:Gempa Terkini : Bengkulu Digoyang Magnitudo 3,3
BACA JUGA:Pusat Gempa Bergeser 13 Km arah Tenggara Enggano, Magnitudo Mengecil, Kedalamannya Sama
Pertama, gempa Mag:3.8, pada 13 September Pukul 22:31:14 WIB. Lokasi : 5.53 LS - 100.67 BT (178 km BaratDaya ENGGANO-BENGKULU), kedalaman : 67 Km
Selanjutnya, Gempa Mag:3.1, pada 15 September Pukul 10:37:43 WIB. Lokasi :5.27 LS - 102.58 BT (35 km TimurLaut ENGGANO-BENGKULU), kedalaman : 11 Km
Terdapat lima patahan yang sudah terdata di wilayah Bengkulu. Dari kelimanya, terbagi dalam 2 jenis kawasan atau letak yakni patahan yang berada di darat dan patahan yang berada di laut.
Untuk patahan yang berada di darat yakni meliputi Patahan Musi, Patahan Manna serta Patahan Ketahun. Sedangkan potensi gempa di laut adalah dari Megathrust Mentawai-Pagai dan Megathrust Enggano.