Menurutnya, dampak kekeringan semakin meluas, dengan 66 desa di 9 kecamatan saat ini terdampak.
BACA JUGA:Wamenaker Ajak Generasi Muda Siapkan Diri Hadapi Tantangan Pasar Kerja
BACA JUGA:Mengapa Rumah Subsidi Lebih Banyak yang Kosong dan Terbengkalai?
Banyak embung dan sumber air di desa-desa yang mengering, sehingga warga sangat bergantung pada bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seorang warga Desa Mantingan, Harsono, menyatakan rasa syukurnya atas bantuan ini.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan air bersih ini.
"Setiap musim kemarau, kami selalu kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber air di sini kering," ungkapnya.
BACA JUGA:Kabar Bola, PR Shin Tae-yong Pertajam Serangan, Cristiano Ronaldo Urun Suara
BACA JUGA:Kotak Kosong Menang Pilkada, KPU Siapkan Jadwal Ulang di 2024
Dengan inisiatif ini, Perhutani dan BPBD Pati berharap dapat membantu mengatasi krisis air bersih di wilayah-wilayah terdampak dan memberikan solusi jangka pendek untuk kebutuhan dasar masyarakat selama kemarau panjang. (**)
sumber bumn.go.id