ARGA MAKMUR RU - Sertifikasi guru di Kabupaten Bengkulu Utara (BU) yang pencairannya tiga bulan sekali, tidak kurang menyedot anggaran hingga Rp 18 miliaran.
Itu berarti, realisasinya merujuk kelengkapan syarat yang wajib dicukupi para guru. Salah satunya, jam mengajar yang acap membuat guru "terbang" dari satu sekolah ke sekolah lain, agar syarat jam mengajar perminggunya tercukupi. Kepala Dispendik BU, Drs Fahrudin lewat Sekretaris, Sugeng Prayitno, M.Pd, saat dikonfirmasi membenarkan soal ini. Dia menjelaskan, pencairan sertifikasi guru, pihaknya juga wajib melakukan validasi persyaratan, sebelum mencairkan tambahan pendapatan bagi guru. "Makanya, proses pencairannya pun berbeda-beda," ujarnya, lewat sambungan telpon, Jum'at sore. Meski begitu, menjelang Hari Guru Nasional (HGN) dan PGRI ke-78 tahun 2023 ini, dia mengabarkan. Distribusi sertifikasi yang menjadi komponen DAK nonfisik itu, nyaris tuntas. Tinggal beberapa lagi. Secara kuantitatif, jumlahnya nyaris seratusan. Tak ditepis pula oleh Sugeng. "Paling sekitar 90an guru lagi. Kini sudah naik berkas dan masih berproses. Paling lambat Desember disalur," bebernya dari total 1.478 guru sertifikasi di daerah ini. "Terbagi guru ASN dan non ASN," jabarnya lagi. BACA JUGA:BPOM Tegur Delapan Pemilik Toko di Mukomuko Pemda BU kini tidak lagi menunggu kelengkapan syarat seluruh penerim sertifikasi, kamudian baru memprosesnya. Kata Sugeng, proses penerbitan rekomendasi pencairan sertifikasi, mengacu kelengkapan syarat. Saban Triwulannya. Itu artinya, mereka yang cepat melengkapi persyaratan, sertifikasinya paling cepat juga diproses. "Sehingga pencairannya, tidak serentak," paparnya menjelas. Soal HGN, Sugeng menyampaikan tengah dipersiapkan daerah. Peringatan akan digabung dengan HUT PGRI yang tahun ini bakal diselenggarakan di Lapangan Kemumu, Rabu, pekan depan. "Untuk peringatan tingkat Provinsi, tahun ini dipusatkan di Kabupaten Kaur," tukasnya. (bep)
Kategori :