"Persawahan di Desa Suka Baru ini harus kita selamatkan.
Karena kendala yang dialami oleh petani kita di Suka Baru saat ini untuk mencapai target swasembada pangan sangat kompleks, khususnya soal ketersediaan pasokan air yang hari ini sangat-sangat minim dan berpengaruh terhadap produksi," pungkasnya.
BACA JUGA:Program Ekstensifikasi, Petani Bisa Ubah Tanaman Karet ke Sawit
BACA JUGA: Menjaga Produksi Hadapi Ancaman El Nino, Petani Karya Jaya Siapkan Strategi
Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, ditegaskan Abdul Hadi, beberapa program bantuan akan dijemput dan diupayakan oleh DTPHP Bengkulu Utara melalui Kementan RI.
Dan program bantuan prioritas yang dinilai mendesak saat, ini menurut Abdul Hadi, adalah alat bantu pertanian untuk memasok dan menjaga ketersediaan air ke areal persawahan.
"Yang mendesak dan kita butuhkan untuk petani kita di Suka Baru saat ini adalah Pipanisasi.
Jika untuk mendapatkan bantuan tersebut membutuhkan waktu yang lama, kita akan kejar ke program Pompanisasi berupa sumur bor.
Intinya, kita butuh alat pertanian yang bisa mengairi areal persawahan di Suka Baru ini. Karena untuk di Suka Baru ini kendala utama dan paling mendesak hari ini adalah soal air.
BACA JUGA:Keluhan Irigasi Jebol Petani Pasar Sebelat, Solusi Alih Fungsi Jadi Alternatif Pahit
BACA JUGA:Petani Karya Jaya Optimis, Produksi Padi Musim Kedua Tahun Ini, Tetap Terpenuhi
Dan program-program tersebut sedang kita upayakan secepatnya sesuai komitmen pihak Kementan RI yang hari, ini menyatakan kesiapannya untuk membantu kebutuhan-kebutuhan petani kita," tegasnya.
Diharapkan Abdul Hadi, dengan tercapainya kebutuhan air tersebut.
Maka Abdul Hadi, optimis, produksi padi oleh petani di Desa Suka Baru ini bisa surplus dan mencapai target swasembada pangan yang ditargetkan oleh Kementan RI.
"Jika pasokan air terpenuhi, maka kita bisa mengejar target IP dari 100 ke 200 minimal.
Yang artinya, jika sebelumnya petani di Suka Baru hanya mampu melaksanakan musim tanam 1 kali dalam 1 tahun, maka ke depan minimal dalam 1 tahun petani di Suka Baru bisa menanam dan panen sebanyak dua kali atau meningkat ke IP 200," demikian Abdul Hadi.