RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Momentum Pilkada serentak 2024, bisa turut menggeliatkan UMKM. Ini yang diharapkan masyarakat di daerah, sejalan dengan tahapan kontestasi yang kian mendekati waktu-waktu kampanye.
Yanti, 45 tahun, mengharapkan musim Pilkada ini bisa berimbas dengan usahanya. Dia sehari-hari menjual makanan matang, mulai dari lotek, gorengan, hingga nasi geprek.
"Semoga jaman pilkada gini, jualan kami bisa laris lah," ungkap Yanti, dalam harap, saat dibincangi media Selasa, 3 September 2024.
Kungkungan pagebluk Covid-19 pada awal-awal 2021, cerita Yanti, dagang makanan matang kondisinya begitu sulit. Bahkan untuk pulih, seperti awal-awal 2020, kata dia, belum dirasa olehnya walau pun era pandemi virus yang diawali muncul dari Tiongkok itu sudah disetop pemerintah status pandeminya.
BACA JUGA:UMKM Jadi Unggulan, Ekonomi Dipastikan Tumbuh
BACA JUGA:Parade Ekraf, Dorong Inovasi dan Dukungan untuk UMKM Lokal
"Belum pulih. Entah kalo yang lain. Tapi rata-rata, kalo bude cerita dengan kawan-kawan sesama penjual, ya masih pada ngeluh kondis saat ini," cerita ibu 2 anak ini di kedainya yang menyewa itu.
Saban harinya, Yanti bersama sang suami yang lulusan ilmu pertanian itu, menjajakan makanan matang di Kota Arga Makmur. Lokasinya tepat di depan Masjid Rama Agung. Salah satu masjid yang berdiri di kawasan kampung keberagaman yang didaulat oleh pusat itu.
Yanti mencerita, lesunya bisnis makanan di kota kecil yang jenisnya kota tujuan ini. Usai pagebluk Covid-19 rampung mengkungkung gerak manusia.
Di tengah pemelihan ekonomi, dihadapkan dengan lonjakan harga kebutuhan-kebutuhan pokok, termasuk bahan baku usahanya. Mulai dari beras, minyak, telur bahkan bawang merah, bawang putih.
BACA JUGA:Digitalisasi Marketing, Sujono: Bangkitkan Ekonomi Melalui Peran UMKM
BACA JUGA:Wamendag: Kolaborasi dan Inovasi Kunci UMKM Naik Kelas
"Harga-harga kan pada naek. Kalo kita naikkan harga jual, tau sendirilah. Pelanggan kabur. Ga beli. Dilema sih memang. Jadi untung itu ya jan tipis-tipis nian," bebernya.
Kini Yanti berharap, partai politik, kandidat calon kepala daerah bahkan penyelenggara seperti KPU, Bawaslu hingga pemerintah daerah, dapat melibatkan usaha kecil dalam kegiatan-kegiatannya.
"Kapan lagi, kami orang kecik nihh ngerasa jualan laris kek dulu lagi. Mungkin ini salah satu momennya. Moga calon pemimpin terketuk hatinya," harapnya.