BENGKULU RU - Kanopi Hijau Indonesia membangun sumber energi bersih tenaga surya, dan angin di Sekolah Menengah Atas (SMA) Sint Carolus Kota Bengkulu.
Keberhasilan pembangunan tersebut, tidak lepas dari kesadaran dan dukungan dana publik yang secara sukarela menyisihkan dana hingga akhirnya terkumpul hingga Rp 12 juta.
Direktur Program dan Kampanye Kanopi Hijau Indonesia, Olan Sahayu mengatakan, Sekolah Energi Bersih (SEB) menitikberatkan pada dukungan publik, untuk membangun kesadaran mendukung transisi energi.
“Pemasangan model energi bersih menjadi antitesis atas dominasi energi kotor batubara yang terus dibangun pemerintah. Padahal efek negatifnya sudah menyengsarakan masyarakat,” sesal Olan.
BACA JUGA:Mengubah Limbah Jagung Menjadi Biomassa untuk Solusi Energi Bersih
BACA JUGA:Percepat Transisi, Indonesia Dorong Perluasan Akses Energi Bersih
Menurut Olan, dana publik yang terkumpul sebesar Rp12 juta, yang bersumber dari ratusan donatur dan dikumpulkan selama kurun waktu sekitar dua tahun.
"Kita melakukan peletakan batu pertama pembangunan energi bersih berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di SEB ini," kata Olan.
Sementara itu, Kepala SMA Sint Carolus, Sulistyanta menyampaikan, isu lingkungan erat kaitannya dengan persoalan keadilan dan perdamaian.
"Maka dari itu kita yang bekerja sama dengan Kanopi Hijau Indonesia sejak akhir 2022, memprogramkan pembangunan energi bersih dari matahari dan angin," sampai Sulistyanta.
BACA JUGA:Energi Bersih, Ketersediaan Pangan Terselamatkan
BACA JUGA:PLTS IKN dan Cirata, Bukti Komitmen Energi Bersih
Lebih jauh Sulistyanta mengatakan, diharapkan dengan pembangunan panel surya dan turbin angin ini, menjadi tanda bahwa pihaknya telah bersama-sama berjuang untuk mendorong trasisi energi bersih.
"Ini semata-mata demi kebaikan, serta menjaga bumi kita," tutup Sulistyanta. (tux)