RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Akses irigasi tak mumpuni, menjadi fakta saat ini di sektor pertanian. Apalagi, disinyalir penetapan titik proyek pengerjaan irigasi di daerah juga perlu dievaluasi.
Lokusnya sebatas menjamah akses-akses yang memudahkan pengerjaan. Praktis, kerusakan-kerusakan jaringan irigasi yang jauh, lambat ditangani.
Kementerian Pertanian @kementerianpertanian, mengabari publik soal program pompanisasi. Langkah ini dilakukan pemerintah, menyikapi kerusakan jaringan irigasi yang tidak mampu menopang kebutuhan areal sawah, namun di kawasan itu memiliki sumber air baku yang belum terhubung.
"Benar. Jadi kementan, ada program pompanisasi. Kalo ada sawah yang tidak dapat air, trus di sekitaran kawasan itu ada sumber air, bisa memanfaatkan program pompanisasi," ungkap Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bengkulu Utara, Ir H Supriyanto, Minggu, 25 Agustus 2024.
BACA JUGA:Penundaan Pengeringan Irigasi Tidak Pengaruhi Jadwal Tanam Padi Sawah
BACA JUGA:Dampak Kemarau, Jadwal Pengeringan Irigasi Manjunto Kiri Ditunda
Supriyanto menyampaikan, program kementan ini disebarluaskan kepada publik sejak kemarin. Membaca woro-woronya, kementerian itu menginformasikan adanya program pompanisasi.
Jika areal persawahan di daerah sedang/sudah melakukan pertanaman lalu kemudian kekurangan suplesi air, padahal terdapat sumber air yang dapat dimanfaatkan tapi belum terhubung bisa memanfaatkan program pompanisasi.
"Silakan hubungi kotak 0852 1121 8544," terang @kementerianpertanian, menuliskan di laman medsosnya, kemarin.
Sekadar menginformasikan, total sawah di Kabupaten Bengkulu Utara luasnya mencapai 3.400 hektar. Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), contohnya, dalam Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) luasnya 250-an hektar.
BACA JUGA:Irigasi Kering Petani Kompak Tanam Palawija
BACA JUGA:Keluhan Irigasi Jebol Petani Pasar Sebelat, Solusi Alih Fungsi Jadi Alternatif Pahit
Titik hampar terluasnya berada di wilayah itu seperti di Desa Karya Jaya. Sawah di sana luasnya lebih kurang 85 hektar. Selanjutnya, Suka Baru seluas 50-an hektar.
Begitu juga di wilayah lain. Sebut saja Kecamatan Arma Jaya. Sawah yang berada di kawasan ini, menempati posisi kedua terluas yakni 400-an hektar.
Kecamatan Hulu Palik 900-an hektar, Arma Jaya 400 hektar, Tanjung Agung Palik 130 hektar.