KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Paska kemunculan harimau Sumatera di wilayah Desa Gembung Raya Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.
Aktivitas pendidikan di sekolah, masih diliburkan karena masyarakat merasa cemas dan khawatir terhadap teror harimau yang berpotensi menimbulkan korban.
Meski demikian, teror harimau yang kerap berkeliaran di area kebun dan kawasan permukiman warga itu, sudah disikapi oleh pemerintah melalui Badan Konservasi Sumberdaya Alam atau BKSDA Provinsi Bengkulu.
Bahkan, pihak BKSA bersama Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu yang disaksikan oleh tripika Napal Putih serta Pemerintah Desa setempat, telah memasang jebakan atau perangkap harimau di lokasi ini.
BACA JUGA: BKSDA Bengkulu Pasang Perangkap Harimau di Gembung Raya
BACA JUGA: Teror Harimau Masih Menghantui, Anak-anak Tak Berani Sekolah
Hanya saja, kecemasan dan kekhawatiran warga belum mereda sehingga aktivitas keseharian masih dibatasi karena warga masih memilih untuk lebih banyak berada di rumah termasuk urusan sekolah dan pendidikan anak-anak.
Sebagaimana diakui oleh Kades Gembung Raya, Suparno.
Dikatakan Suparno, tim BKSDA telah memasang perangkap harimau untuk mengantisipasi kemunculan harimau di area permukiman masyarakat dengan harapan dapat memberikan ketenangan bagi warganya.
Menurut Kades, perangkap itu telah dipasang sejak Rabu, 21 Agustus 2024 kemarin, namun hingga Kamis, 22 Agustus 2024 ini.
BACA JUGA:Teror Harimau, Warga Alas Bangun Berdiam di Rumah
BACA JUGA:Teror Harimau, Bersurat ke BKSDA Bengkulu
Seluruh aktivitas pendidikan dan sekolah anak-anak di desanya, masih diliburkan alias belajar dari rumah atau Daring.
Hal ini dilakukan, kata Kades, karena warga masih diliputi kecemasan dan kekhawatiran akan munculnya harimau Sumatera itu dan berpotensi menimbulkan korban.
"Masih cemas dan menunggu situasi benar-benar aman, baru anak-anak boleh kembali ke sekolah," kata Kades.