Selain itu, dalam peringkat daya saing global, Indonesia pada 2024 juga mencapai tonggak penting dengan naik ke peringkat 27 dari sebelumnya di peringkat 34.
BACA JUGA:Pertimbangkan Dulu! Inilah Perbedaan Internet Satelit Dan Internet Kabel, Mana Yang Lebih Bagus?
Seluruh lembaga pemeringkat besar juga telah mempertahankan Indonesia pada level investment grade.
“Salah satu pendorong utama kami adalah dari infrastruktur. Lalu efisiensi bisnis, efisiensi pemerintah, dan kinerja ekonomi. Salah satu hal yang juga kami kuatkan adalah di pasar tenaga kerja. Dan pasar tenaga kerja, sebenarnya, kita nomor dua dari seluruh negara. Itu karena kami memperkenalkan Undang-Undang Cipta Kerja,” ujar Menko Airlangga.
Tiga Mesin Pertumbuhan
Di hadapan sejumlah investor lokal dan asing tersebut, Menko Airlangga menyampaikan ambisi Pemerintah Indonesia untuk mencapai PDB nominal sebesar USD9,8 triliun dan berada di antara lima negara dengan perekonomian teratas secara global pada 2045.
Untuk mencapai target tersebut, syaratnya adalah perlu ada pendekatan transformatif dengan fokus pada ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi, ekonomi hijau, transformasi digital, dan integrasi ekonomi.
BACA JUGA:Jangan Buru-Buru Manggil Teknisi! Tips Mengatasi IndiHome Gangguan Berdasarkan Penyebabnya..
BACA JUGA:Lahan Sagu Terluas di Dunia, Peluang Ekonomi dan Ketahanan Pangan Indonesia
Menko meyakinkan, Indonesia memiliki ketahanan perekonomian yang tangguh. Indonesia memiliki tiga mesin pertumbuhan ekonomi, Indonesia berhasil menunjukkan performa mengesankan meskipun menghadapi tantangan global.
Adapun tiga mesin pertumbuhan utama yang dikembangkan tersebut adalah:
Hilirisasi-Fokus pada peningkatan nilai tambah melalui pemrosesan bahan mentah, termasuk mineral nikel.
Proyek infrastruktur dan strategis nasional-Meliputi berbagai proyek besar yang mendukung pembangunan ekonomi.
BACA JUGA:Biodiesel sebagai Solusi Energi Berkelanjutan