Tiga Mesin Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Minggu 11 Aug 2024 - 21:13 WIB
Reporter : Wahyudi Ndut
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Fakta membanggakan terkait perekonomian Indonesia ditunjukkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dalam acara Macro Day Event di Deutsche Building, Jakarta, Menko Airlangga menyampaikan bahwa dalam delapan kuartal terakhir, di tengah kondisi perekonomian global yang penuh dinamika, perekonomian Indonesia justru konsisten tumbuh di kisaran 5%.

Bahkan di triwulan I-2024, ekonomi nasional tumbuh sebesar 5,11% (year on year/yoy).  Sementara itu, laju inflasi tetap terkendali.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Juni 2024 ada  dalam rentang sasaran, yakni 2,5% (yoy). Adapun rasio  pajak konsisten tumbuh dua digit sejak 2022, dengan defisit fiskal yang terjaga di bawah 3% dari PDB pasca-Covid-19.

BACA JUGA:Anda Wajib Tahu ! Ini Ciri-Ciri Jika Nomor WhatsApp Anda Kena Blokir Oleh Orang Lain

BACA JUGA:Ternyata, Ini Dia Penyebab Touchpad Leptop Tidak Berfungsi Beserta Cara Mengatasinya

Selain itu, pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) di sektor keuangan juga menunjukkan tren positif, dengan pertumbuhan kredit perbankan di atas 11% pada 2024.

“Di mana lagi Anda melihat pertumbuhan dan situasi seperti itu secara global? Saya pikir Indonesia berada di posisi tiga besar di antara negara G20 dalam hal pertumbuhan dan inflasi. Dan utang pemerintah juga di bawah 40%,” ungkap Menko Airlangga dengan meyakinkan.

Tidak berhenti di sana, Menko Airlangga memberikan gambaran ekonomi Indonesia ke depan. Menurut dia, pada paruh kedua 2024, sektor konsumsi akan tetap menjadi pendorong pertumbuhan yang kuat.

Kebijakan pemerintah mengenai stabilitas harga dan program perlindungan sosial akan turut mendukung pertumbuhan tersebut.

BACA JUGA:Ternyata Semudah Ini, Berikut Cara Mematikan Windows Defender Pada Windows

BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2024: Konsumsi Rumah Tangga dan Ekspor Meningkat

Sektor riil juga tumbuh kuat, di mana PMI Manufaktur Indonesia ekspansif selama 34 bulan berturut-turut serta sektor eksternal, yakni neraca perdagangan yang terus menunjukkan surplus selama 50 bulan berturut-turut.

Kinerja makro fiskal, di mana rasio pajak secara konsisten juga tumbuh sebesar dua digit sejak 2022, diiringi dengan defisit fiskal tetap terjaga di bawah 3% dari PDB pasca-Covid19.

Sementara itu, sektor keuangan, yakni pertumbuhan kredit dan DPK, menunjukkan tren meningkat dan pertumbuhan kredit perbankan berada di atas 11% tahun ini.

Kategori :