Jika jamur ini menginfeksi manusia, dapat menyebabkan kurap, kutu air, dan kurap di sela-sela selangkangan.
Infeksi jamur ini ditandai dengan bintik-bintik bulat pada kulit yang ditutupi sisik atau gelembung kecil.
Daun pare mengandung metabolit sekunder aktif seperti alkaloid, tanin, saponin, flavonoid, glikosida dan steroid.
Ekstrak etanol inilah yang memberikan aktivitas antijamur daun pare pada konsentrasi 1% terhadap Microsporum canis dengan potensi penghambatan 13 mm.
BACA JUGA:Pilgub Bengkulu, Imron Rosyadi Dikabarkan Daftar PKB
BACA JUGA:Dana CSR Disetor ke Pemda, Manfaatnya Tak Dirasakan Desa Penyangga. Bubarkan Saja TJSLP!
Oleh karena itu, ekstrak daun pare mempunyai khasiat dalam mengatasi infeksi jamur, serupa dengan obat yang biasa digunakan untuk mengatasi infeksi kulit, termasuk golongan azole, khususnya ketoconazole, miconazole, fluconazole, dan golongan poliena, seperti amfoterisin dan nistatin.
2. Memiliki kemampuan untuk mengobati jerawat.
Kegunaan daun pare selanjutnya adalah dikatakan ampuh mengatasi jerawat.
Daun yang digunakan adalah daun yang berumur sedang, kemudian dipotong-potong dan direbus.
Diekstrak dari daun pare kemudian digunakan untuk mengobati jerawat.
BACA JUGA:PBB Isyaratkan Beri Dukungan, ROMER Dapat Tambahan Kekuatan
BACA JUGA:Listrik PLTD Kota Bani Masih Bedisko
Daun pare memiliki efek antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus kuning.
3. Memiliki kemampuan menurunkan demam.
Ekstrak daun pare dikatakan mampu menurunkan demam karena memiliki sifat antipiretik (penurun demam).