Selain itu daun pare juga mengandung senyawa flavonoid yang mempunyai kemampuan menurunkan demam sehingga banyak digunakan oleh sebagian masyarakat sebagai obat tradisional.
Ekstrak daun pare mempunyai efek antipiretik pada tikus putih jantan namun efeknya lebih rendah dibandingkan parasetamol.
BACA JUGA:Minta Pemerintah Serius Menangani Kerusakan Sepanjang Jalinbar
BACA JUGA:Infrastruktur Berkelanjutan, HK Berkomitmen Terapkan ESG
Oleh karena itu, efektivitas ekstrak daun pare dalam mengobati demam jarang terbukti. Meski nyatanya tetap memiliki kemampuan meredam panas.
5. Mengatasi diabetes
Mengonsumsi daun pare dikatakan dapat membantu mengatasi diabetes tipe 2 Pasalnya, rasa pahit pada daun pare dapat mengaktifkan enzim kinase sehingga meningkatkan kemampuan penyerapan gula. Kondisi ini bisa mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh.
6. Menjadikan kulit sehat dan cerah.
Dengan mengkonsumsi daun pare, kesehatan kulit lebih terjaga. Kulit juga akan semakin bersinar dan cerah karena buah ini mengandung antioksidan, seperti vitamin A dan vitamin C.
BACA JUGA: Bank Sampah Unit Mandiri Cilacap Terbaik di Indonesia, Apa Rahasianya?
BACA JUGA:Potensi Mineral Indonesia, Kunci Sukses di Industri Kendaraan Listrik
Vitamin A dan vitamin C merupakan nutrisi penting bagi kulit karena dapat menyebabkan warna kulit memudar atau tidak merata. Dengan cara ini, kulit yang tadinya kusam akan menjadi lebih cerah dan bercahaya.
7. Mampu menurunkan kadar gula
Manfaat daun pare dapat dicapai melalui kandungan polipeptida-p, charantin dan vicin.
P-polipeptida yang ditemukan dalam daun pare berfungsi serupa dengan hormon insulin, memungkinkannya menyerap glukosa ke dalam sel dan jaringan tubuh untuk digunakan sebagai energi.
Hal yang sama berlaku untuk charantin dan vicine. Kedua bahan ini juga terbukti efektif menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.