Pemerintah desa dan warga setempat hanya mendapatkan jawaban bahwa dana alokasi untuk kegiatan sosial atai CSR kemasyarakatan itu, telah disetorkan ke forum TJLSP Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Pilkada Tahun 2024, Jumlah TPS Berkurang Dari Pilpes
BACA JUGA:Bantu Ibu Hamil di Jembatan Lembah Duri, IRT Ini Patah Kaki
"Itu fakta yang terjadi di lapangan. Nyatanya, dana yang dikelola oleh Forum TJLSP itu tidak dirasakan dan tidak sampai ke desa," kesal Jafri.
Melihat perkembangan kebutuhan pembangunan di desa terutama desa penyangga operasional perusahaan yang ada di wilayah ini.
Jafri mengatakan, sudah selayaknya keberadaan Forum TJLSP Bengkulu Utara ini dapat dievaluasi kembali dan dipertimbangkan untuk dibubarkan sehingga dana CSR perusahaan itu dapat dimanfaatkan langsung oleh desa terdampak di sekitar perusahaan.
"Toh selama ini, tidak ada disampaikan kepada publik terutama ke desa-desa penyangga perusahaan tentang berapa jumlah dana CSR yang diterima setiap tahunnya. Kemana dan untuk apa dana itu digunakan," sesalnya.
BACA JUGA: Santri Korban Dugaan Pencabulan Trauma, Kembali ke Rumah Orang Tua
BACA JUGA:Kawasan KTM Lagita Rawan Balap Liar, Ini Langkah Polisi
Jafri berharap, pengelolaan dana CSR dari perusahaan itu dapat diserahkan ke desa penyangga yang terdampak langsung dari aktivitas perusahaan itu.
Pasalnya, lanjut Jafri, desa dan masyarakat di lingkungan perusahaan itu sendiri yang memahami, tau dan paham akan kebutuhan yang seharusnya dapat segera direalisasikan melalui dana CSR perusahaan ini. (*)